Padang, (24/3) - Pada Senin (24/3) pukul 19.30 WIB, Gubernur Irwan Prayitno membuka "Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)" yang dilaksanakan di Ball Room Hotel Grand Inna Muara, Padang. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI. Selain dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, hadir pula Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Kementeriaan Perikanan Kelautan RI Bapak Slamet Soebyakto,
Pejabat Eselon II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Kebudayaan, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan se-Provinsi Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Barat menyampaikan terima kasih
atas kepercayaan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementeriaan Perikanan
Kelautan RI menjadikan Sumatera Barat sebagai tempat pelaksanaan forum ini sehingga dapat mendorong peningkatan Produktifitas masyarakat dalam mendapatkan
sertifikasi CBIB bagi unit usaha perikanan budidaya serta mendorong ekonomi
Sumatera Barat Pasca gempa 2009.
"Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi kelautan dan perikanan yang
cukup besar, luas daratan 42.297,30 km2, wilayah laut termasuk Zona Ekonomi
Eklusif (ZEE) 186.580 km2, 185 buah pulau-pulau kecil yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi, 1.973,24 km garis pantai, memiliki 4 buah danau dan perairan
umum lainnya 53.400 hektar, sawah 5.000 hektar, payau 7.700 hektar, budidaya
laut 12.000 hektar, sehingga memungkinkan untuk pengembangan perikanan mulai
dari wilayah daratan sampai kelautan," paparnya.
Irwan Prayitno mengatakan pada tahun 2013 produksi perikanan budidaya mencapai 206.869,36 ton,
diharapkan setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga dapat berkontribusi
nyata dalam pencapaian target produksi perikanan budidaya Nasional. Irwan juga menekankan bahwa dalam
rangka mendorong peningkatan produksi perikanan budidaya, Pemerintah Daerah
juga berupaya untuk menyediakan benih yang bermutu melalui pengembangan sistem
perbenihan ikan dengan pengadaan induk Ikan unggul melalui Balai Benih Ikan. "Induk ikan unggul dan pada unit-unit pembenihan ikan rakyat (UPR) dilakukan
peremajaan melalui dana Provinsi maupun Kabupaten/ Kota. Pada tahun 2016
seluruh UPR yang ada di Sumatera Barat sudah memiliki induk unggul," tekadnya.
Irwan
Prayitno juga menyampaikan bahwa pengembangan budidaya ikan tawar dilakukan melalui
pendekatan pengembangan sentra-sentra produksi perikanan budidaya yang disesuaikan
dengan potensi yang ada, seperti sentra gurami, sentra produksi ikan mas,
sentra nila dan sentra lele. Sedangkan untuk budidaya laut komoditi utama yang
dikembangkan adalah budidaya kerapu.
"Kemajuan
pembangunan kelautan dan perikanan tentunya tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Pusat, salah satunya program pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP)
baik perikanan tangkap, pengelolahan dan pemasaran. Dana yang dikucurkan untuk
PUMP perikanan budidaya dialokasikan sebesar 3 milyar pada tahun 2011 kemudian
menjadi 5,2 milyar tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi 8,2 milyar pada tahun
2013 serta 11,2 milyar pada tahun 2014," ujarnya.
Gubernur
Sumatera Barat didampingi oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Kementeriaan Perikanan Kelautan RI dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sumatera Barat secara resmi membuka "Forum Koordinasi Auditor
Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)" ini dengan ditandai dengan
pemukulan gong oleh Gubernur Sumatera Barat.
Post a comment