Padang (27/3)
– Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada Kamis (27/3) pagi
bertempat di Hotel Suaso, Padang membuka “Festival Kopi Arabica Sumbar”.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Balai Penelitian Kopi dan Kakao
Pusat Penelitian Jember, Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Barat, Kepala
Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, para pelaku usaha
perkopian, Petani Kopi, dan pencinta kopi se-Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Irwan Prayitno
menjelaskan bahwa Sumatera Barat memiliki luas perkebunan Kopi Arabica
seluas 20.754 Ha yang tersebar di Kabupaten Solok, Kabupaten Solok
Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten
Agam, dan Kabupaten Pasaman Barat dengan produksi 15.670 ton/tahun.
“Produksi kopi di Indonesia menepati
peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Kolombia. Tahun
2012 ICO melansir datanya bahwa konsumsi kopi di dunia selalu meningkat
setiap tahunnya, bahkan ICO memperkirakan pada tahun 2015 nanti konsumsi
kopi meningkat 155 juta. Ini merupakan peluang besar bagi kita untuk
menarik pangsa pasar dunia melirik kopi Indonesia,” paparnya.
Irwan memberitahukan bahwa saat ini
harga Kopi Arabica ditingkat petani berkisar Rp. 45.000,-/kg, sedangkan
harga terminal New York Rp. 63.000,-/kg, dikarenakan ada bencana Gunung
Sinabung, Sumatera Utara, maka pelaku usaha Kopi Arabica mampu membeli
seharga Rp. 65.000,-/kg.
"Dengan keunggulan-keunggulan yang
dimiliki, seperti tersedianya lahan dengan ketinggian diatas 1000 mdpl
dan tingginya minat petani untuk mengembangkan Kopi Arabica, maka Kopi
Arabica dapat dijadikan primadona baru komoditi perkebunan di Sumbar.
Tanaman kopi juga memiliki keunggulan yaitu perawatan yang tidak rumit
dan dapat ditumpangsarikan dengan komoditi tanamanan pangan lain,
sehingga akan meningkatkan perekonomian petani," ujar Irwan Prayitno.
Lebih lanjut, Irwan akan mengusulkan
kepada Menteri Pertanian untuk membuat suatu program seperti cetak biru
terkait pengembangan kebun kopi bagi masyarakat Sumatera Barat. Irwan
merencanakan program tersebut sukses, maka akan meningkatkan produksi
kopi di Sumatera Barat dan membuka peluang tenaga kerja lebih banyak.
“Saya meminta kepada seluruh Petani Kopi
yang hadir pada kegiatan ini, untuk terus meningkatkan hasil kopinya.
Jika terdapat benturan agar dapat berkonsultasi dengan Dinas terkait di
daerah masing-masing," imbuhnya.
Post a Comment