Padang (27/3) - Gubernur
Sumbar Irwan Prayitno pada Kamis (27/3) pagi membuka acara “Bimbingan
Teknis Pembinaan Kesadaran Bela Negara Bagi Aparatur dan Birokrat
Provinsi Sumatera Barat” di Hotel Basko, Padang.
Acara ini juga dihadiri oleh Dirjen
Potensi Pertahanan Kementeriaan Pertahanan RI Sudarsono, Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah Sumatera Barat, dan Satuan Perangkat Kerja
Daerah terkait.
Dalam sambutannya Irwan Prayitno
menyampaikan bawa bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
“Proses reformasi yang sedang
berlangsung saat ini pada dasarnya adalah sebuah proses konsolidasi
bangsa Indonesia menuju masyarakat yang demokratis dan merupakan
kesadaran kolektif untuk kembali menata kehidupan agar menjadi lebih
baik untuk tercapainya tujuan dan cita-cita nasional. Namun pada tatanan
empirik dapat diindikasikan bahwa reformasi ternyata tidak berjalan
seperti yang diharapkan semula, yaitu sebagai sebuah proses perubahan
yang sistematis dan terukur, “ papar Irwan.
Irwan menyayangkan pada era reformasi
ini rasa bela negara terlihat memudar, salah satu contohnya adalah
kesadaran masyarakat untuk mau memasang bendera di depan rumah, kantor
atau pertokoan dan pada saat upacara bendera, dimana hal tersebut
membuktikan masih banyak rakyat yang tidak memaknai arti upacara.
Irwan mengingatkan kembali kepada
peserta yang hadir bahwa efek dari memudarnya rasa bela negara tersebut
dapat kita lihat dengan penjajahan kembali terhadap bangsa Indonesia,
bukan fisik tetapi dijajah secara mental, ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya maupun pertahanan keamanan.
“Banyak sekali kebudayaan dan paham luar
yang masuk dan diterima bangsa Indonesia, sementara budaya dan paham
luar yang tidak sesuai dengan budaya kita. Ketakutan kita bersama jika
kebudayaan kepribadian bangsa kita menjadi luntur, padahal jati diri
bangsa wajib kita jaga,” tandas Irwan.
Irwan Prayitno melanjutkan, "kejadian
ini tentu tidak boleh dibiarkan terus menerus terjadi, sebab akan bisa
menggerogoti keutuhan bangsa dan ketahana negara. Untuk itu dibutuhkan
kesadaran seluruh komponen bangsa untuk menumbuhkan kembangkan kembali
rasa bela negara. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan sejak
dini tentang sikap nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa
Indonesia, memberikan tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan
pada bangsa, serta yang juga sangat penting adalah pendidikan moral
kepada para pemuda yang merupakan tonggak bangsa agar tidak mudah
menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam bangasa.”
Lebih lanjut Irwan menjelaskan bahwa
salah satu tugas aparatur negara adalah menghadapi segala bentuk ancaman
terhadap negara yang datang dari dalam atau luar, baik ancaman langsung
maupun tidak langsung. Bahkan, Irwan menambahkan, bila dirasa perlu
maka seluruh warga negara, termasuk birokrat, wajib melakukan bela
negara sebagaimana diamanatkan dalam Konstitusi.
Irwan berharap acara ini dapat menjadi
salah satu wadah menggagas dan merumuskan secara komprehensif agenda
bersama ke depan mengenai bela negara, serta memberikan pencerahan
tentang permasalahan bela negara kepada aparatur dan birokrat.
Post a Comment