Ikhwan wa Akhawat Fillah, siapa yang tidak ingin mendapatkan keberkahan
dalam hidupnya?
Keberkahan sesungguhnya bukanlah pemberian Allah yang dengan tiba-tiba datang
tanpa sebab kepada seseorang, melainkan ia adalah sesuatu yang lahir dari doa dan upaya oleh kita manusia
kepada pemilik kita,
yakni Allah SWT.
Dan, di antara
sebab-sebab diturunkannya keberkahan itu ada beberapa usaha yang
kita bisa lakukan. Yang pertama, jadikan keimanan dan ketakwaan sebagai
dasar bagi kita dalam melakukan sebuah usaha atau kegiatan. Hal ini sebagaimana
yang Allah SWT firmankan dalam Quran,
"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi," (QS Al-Araf: 96).
Sedangkan yang kedua, perbanyak
amal sholeh sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti
dalam firman-Nya, "Barang
siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sungguh akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan," (QS An-Nahl: 97).
Ikhwan wa Akhawat
Fillah, di antara amal sholeh
yang juga menjadi sarana mendatangkan keberkahan adalah bersilaturahmi membangun hubungan baik dengan sesama. Aktivitas
silaturahmi berkaitan dengan konsep gerak. Memang saat ini kemajuan teknologi
kadang memaksa kita bersilaturahmi secara online atau melalui dunia maya. Namun demikian, silaturahmi
dengan bertatap muka alias face to face tetap lebih berkesan.
Dengan
berjumpa langsung, kita akan bisa melihat senyum saudara kita, melihat langsung
kondisinya, sehingga dampak silaturahmi kuat terasa. Dan,
perjumpaan langsung ini baru terjadi jika kita mengawalinya dengan aktivitas
bergerak (berjalan atau menggunakan kendaraan). Silaturahmi berbasis gerakan ini
yang “sebenarnya” insya Allah akan lebih menyatukan persaudaraan. Ujungnya, itu
lebih bisa mengundang keberkahan dari Allah SWT.
Ikhwan wa Akhawat Fillah, pada
tingkat tertentu, keberkahan tidak selalu bersifat definitif dalam arti
selamat, tetap, langgeng, baik, bertambah, dan tumbuh melainkan juga berati
puas dan rela dengan pemberian dan pembagian yang diberikan oleh Allah SWT.
Dalam kategori ini orang-orang yang mendapatkan keberkahan juga merasakan hidup
dengan perasaan nyaman dan bahagia.
Rasulullah SAW
bersabda, “Sungguh, Allah menguji hamba dengan pemberian-Nya. Barang siapa rela
dengan pembagian Allah terhadapnya, maka Allah akan memberikan keberkahan
baginya dan akan memperluasnya. Dan barang siapa tidak rela, maka tidak akan
mendapatkan keberkahan,” (HR
Ahmad).
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dalam rezeki, kediaman, keturunan, dan semua anugerah yang diamanahkan kepada kita, serta memberi kekuatan untuk senantiasa taat menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan melimpahkan kepuasan kepada kita atas pemberian-Nya. Wallahu a'lam.
Ditulis oleh:
Drs.H.Chai
Post a Comment