REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
Partai Keadilan Sejahtera Daerah Istimewa (di) Yogyakarta melakukan
penggemblengan empat pilar kebangsaan kepada para kader senior untuk
menangkal masuknya paham gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kader senior PKS DIY digembleng empat pilar dasar negara, yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pemahaman empat
dasar negara itu untuk mempertegas nasionalisme," kata anggota MPP PKS
Sunmanjaya di Yogyakarta, Ahad (10/8).
Menurut dia, aliran atau ajaran apapun yang berlawanan dengan empat pilar dasar negara, maka PKS menolak.
"Sikap tegas tetap melarang kader PKS dimanapun untuk menjalin kerja sama dengan organisasi terlarang ISIS," katanya.
"Sikap tegas tetap melarang kader PKS dimanapun untuk menjalin kerja sama dengan organisasi terlarang ISIS," katanya.
Ia mengatakan kelompok yang mengatasnamakan atau menggunakan agama
untuk menyebarkan kebencian dan permusuhan yang dianut gerakan negara
Islam Irak dan Suriah (ISIS) jelas dilarang pemerintah. "Sudah
seyogianya, semua elemen masyarakat bertekad untuk menolak keberadaan
ISIS di negeri ini," katanya.
Menurut dia, jika ada kader PKS yang memiliki kedekatan dengan ISIS
bisa jadi hanya sebatas sesama Muslim. "Kalau kedekatan yang ada itu
hanya sesama Muslim, tapi kalau masuk kelompok ISIS itu tidak ada.
Karena PKS memiliki lima konsepsi dasar partai, mulai falsafah
perjuangan, aturan, AD-ART, hingga ideologi negara," katanya.
Ketua DPW PKS DIY Sukamta mengatakan ada 550 kader senior yang hadir
yang diharapkan mampu meneruskan sosialisasi empat pilar dasar negara
tersebut ke kader yunior PKS di DIY dan diteruskan ke masyarakat.
"Harapannya sama, jangan sampai ada masyarakat masuk menjadi bagian
dari ISIS. Paham ISIS bertentangan dengan negara kita yang multikultur,"
katanya.
Hadir dalam penggemblengan tersebut Agoes Poernomo, anggota DPR dari
Fraksi PKS. Dia mengajak seluruh kader PKS, hingga masyarakat umum untuk
bersama-sama membendung dinamika masuknya ISIS di negeri ini.
"Bukan hanya pemerintah, tapi kita semua harus teguhkan kembali empat
pilar kebangsaan, jangan sampai paham-paham yang bertentangan dengan
idiologi bangsa menyusup ditengah masyarakat," katanya.
Sumber: republika.co.id
Post a comment