Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...ikut
berduka atas wafatnya mahasiswa di Makasar dalam demo anti #BBMNaik
Kawanku para demonstran, Salam simpatiku
pada kalian semua... Salam cintaku pada aba-abamu... Aku mendengar...
Aku mendengar pidato pembukaanmu... Satu
naskah yang dipenuhi rasa.. Bukan semata logika...
Karena kelaparan tidak bisa dinalar..
Karena kemiskinan semakin menjalar...
BBM naik tinggi. Susu tak terbeli. Orang
pintar tarik subsidi. Mungkin bayi kurang gizi. Seperti lirik @iwanfals
Dan kalian meneriakkan suara hati.. Suara murni dari rintihan
bara apa.. Kemarahan yang tak tersengar...
Orang-orang pintar membuat perhitungan.. Entah apa artinya...
Kata mereka rakyat boros.. Maka mereka
harus disuruh berhemat... Tapi harga dinaikkan..
Kata mereka rakyat malas... Nina bobo oleh harga BBM murah..
Tapi kenapa kalian berkuasa?
Kenapa kalian berkuasa kalau hanya mau menaikkan
harga?
Kenapa kalian berkuasa kalau kalian
tidak sanggup berhemat dan menutup bocor uang negara?
Kenapa kalian berani berkuasa padahal
belum bekerja sudah menaikkan harga-harga?
Itu rintihanmu yang kudengar malam ini...tentang mereka yang
lancang rebut kuasa...
Aku selalu bertanya.. Kenapa pemerintah
ini punya logika yg tak bisa dicerna...
Padahal jika mereka terus terang maka tentu kita akan
tanggung bersama...
Saudaraku para demonstran.. Entahlah...apa salahku... Mungkin
suaraku kurang keras mewakili...
Kami berjanji.. Akan terus menyatakan
suara hati kalian.. Dan merintihkan luka kalian...
Sambil tetap berdoa.. Agar penguasa
membuka telinga... Bukan mengirim bala tentara...
Mereka lupa bahwa mereka menaikkan harga
tanpa bicara...wakil rakyat tak diajak bicara...
Lalu ketika rakyat tidak paham dan membunyikan
suara..bertanya... Mereka mengirim bara...
Akan kusampaikan lukamu pada mereka..
Akan kukatakan suara hatimu pada mereka...
Kawanku para demonstran. Maafkan aku hanya bicara... Aku tak
bisa memberi aba-aba...
Tapi kita sama punya jiwa... Hidupkan.
Nyalakan... Untuk melawan lupa......!
Tweet Fahrihamzah
Kamis (27/11/2014)
Post a Comment