JAKARTA (18/12) – Salah satu upaya mencapai swasembada gula
melalui pembangunan pabrik baru dan terbesar di Indonesia tampaknya
angan belaka. Pasalnya, proyek besar yang direncanakan saat Menteri
Negara BUMN dijabat oleh Dahlan Iskan tersebut, kini mangkrak dan belum
diketahui kelanjutannya. Demikian kata Anggota Komisi IV DPR RI, Ma’mur
Hasanuddin di Jakarta, Kamis (18/12).
Ma’mur menyayangkan proyek pembangunan Pabrik Gula Glenmore di
Banyuwangi tidak ditangkap dan diteruskan dengan baik oleh Meneg BUMN
baru. Ia menjelaskan Pabrik Gula Glenmore direncanakan memiliki
kapasitas produksi 8 ribu ton per hari. Dengan kapasitas tersebut,
apabila masa giling ditetapkan 150 hari per tahun, maka diperlukan tebu
sebanyak 900 ribu - 1,2 juta ton, sebanding dengan area tanam tebu
seluas 9 ribu - 10 ribu Ha.
“Pembangunan pabrik baru ini, selain besarnya kapasitas, juga akan
meningkatkan efisiensi dibandingkan dengan pabrik-pabrik tua lain yang
usianya sangat tua, karena dibangun sejak zaman penjajahan Belanda,”
urai politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Dukungan Dahlan Iskan terhadap kebijakan pangan saat itu, kata
Ma’mur, banyak bersinergi dengan kementerian teknis. Meskipun seringkali
terhambat oleh kebijakan Menteri Perdagangan yang kontraproduktif
dengan cita-cita swasembada pangan.
“Pabrik gula Glenmore mulai dibangun pada Desember 2012 dan
ditargetkan selesai pada Juni 2015. Pembangunan pabrik tidak
memperhitungkan terjadinya suksesi kepemimpinan nasional yang juga
mempengaruhi kepemimpinan di Kementerian BUMN. Ketika Meneg BUMN
berganti, belum tentu memiliki pemikiran atau visi yang sama dengan
menteri lama,” jelas Ma’mur.
Memang, lanjut Ma’mur, untuk membangun pabrik gula membutuhkan dana
1,5 - 1,9 triliun. Namun, seharusnya dana sebesar itu memungkinkan, dari
hasil penghematan BBM bersubsidi. Sayang, saat ini Meneg BUMN kurang
menindaklanjuti pembangunan tersebut.
“Saya meminta Menteri BUMN sekarang dapat meneruskan cita-cita
Menteri BUMN lama untuk meneruskan pembangunan pabrik gula terbesar di
Indonesia. Karena sejalan dengan program utama Presiden Jokowi mencapai
swasembada gula semasa kepemimpinannya,” pinta Ma’mur.
Post a Comment