KABAR PKS

Kisah Caleg Gondrong dari NTT

<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; float: right; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px;">
<div id="gambar_konten" style="border: 0px; float: right; margin: 0px;">
<img alt="" src="http://pks.or.id/contentAsset/resize-image/7c9d00ec-9494-454d-966c-d33562fb5389/image/?byInode=true&w=250" style="border: 1px solid silver; margin: 15px; padding: 3px;" width="250" /></div>
</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
<b>KabarPKS.com - Nusa Tenggara Timur</b> (20/2) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyatakan diri sebagai partai terbuka. Hal ini dikukuhkan melalui sikap PKS yang menerima keberagaman. Kenyataan ini diperkuat oleh mantan Kepala Desa Pogon, Kecamatan Talipura, Kabupaten Sika, Nusa Tenggara Timur (NTT) Arka Disjong ketika menerima kunjungan Presien PKS Anis Matta baru-baru ini.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
Pria gondrong dengan rambut gimbal yang panjangnya melewati lutut ini mengungkapkan perasaan senangnya bisa bergabung bersama PKS. Menurutnya hal ini karena kader PKS dapat menerima dirinya dengan baik. Pengurus PKS dari tingkat ranting hingga pusat dapat menerima keragaman.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
“Saya senang bergabung dengan PKS. Selama ini, pengurus PKS baik. Orang-orang PKS sadar bahwa penampilan saya ini sebagai karakter pribadi. Ini cuma penampilan saja. Saya sama dengan orang PKS,” kata Arka.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
Caleg PKS Dapil 1 nomor urut 3 untuk DPRD Kabupaten Biak ini lalu menceritakan kisahnya bergabung dengan PKS. Ia menuturkan setelah selesai menjadi kepala desa, dirinya sudah menjatuhkan pilihan untuk masuk ke dalam partai. Namun dia mengaku belum ada tujuan ke partai manapun. "Saya jalan saja, siapa saya bertemu, saya sampaikan. Rupanya saya bertemu Pak Syuaib yang DPR. Kami bercakap-cakap, kemudian deal,” ungkapnya.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
Saat akan ditunjuk menjadi caleg, tambah Arka, dirinya ditanya apakah ingin maju dari dapil 1 atau 4, karena Arka diketahui berdomisili di dapil 4.</div>
<span style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; text-align: justify;"></span><br />
<div style="border: 0px; margin: 0px 0px 20px;">
“Saya dengan spontanitas memilih dapil 1. Saya ingin bantu PKS memperluas jaringan. Justru dalam keadaan berkembang isu-isu tentang PKS, kita harus bergabung dan menyampaikan ke publik bahwa sesungguhnya bangsa ini besar. Kita bergabung di PKS dalam arti kita dapat memberi pencerahan kepada masyarakat, supaya semua orang paham bahwa kita satu, kita berwawasan nusantara, kita bangsa yang utuh!” pungkas pegiat LSM yang juga pemandu wisata ini.</div>

Kisah Caleg Gondrong dari NTT

KabarPKS.com - Nusa Tenggara Timur (20/2) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyatakan diri sebagai partai terbuka. Hal ini dik...

Selengkapnya

Konsisten Bantu Korban Kelud, Relawan PKS Diminta Jadi Panitia Pernikahan Warga

0 kiprah kami 16:53

<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; float: right; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px;">
<div id="gambar_konten" style="border: 0px; float: right; margin: 0px;">
<img alt="" src="http://pks.or.id/contentAsset/resize-image/daee4298-b2b1-4d86-bf79-d342a71234f1/image/?byInode=true&w=250" style="border: 1px solid silver; margin: 15px; padding: 3px;" width="250" /></div>
</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
<b>KabarPKS.com - Kediri </b>(20/2) - Pasca erupsi gunung kelud yang terjadi sejak Kamis (13/2) malam hingga hari ini, relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih tetap siaga memberikan bantuan kepada korban baik kebutuhan sehari-hari mauapun membantu memperbaiki rumah yang rusak.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
"Pengiriman bantuan relawan PKS serta logistik akan terus dilakukan hingga 10 hari ke depan pasca gunung kelud meletus," kata salah satu relawan PKS, Arifin dalam rilis yang diterima Humas DPP PKS, Kamis (20/2).</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
Beragam kegiatan yang dilakukan relawan PKS mulai dari proses evakuasi, kerja bakti, mendirikan dapur umum, trauma healing kepada korban letusan gunung kelud, pelayanan kesehatan sampai mempersiapkan prosesi pernikahan salah satu warga yang menjadi korban.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
Arifin menjelaskan bahwa pihaknya diminta oleh keluarga calon penagntin untuk menjadi panitia dan mempersiapkan semua keperluan pernikahan.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
"Relawan PKS diminta menjadi panitia pernikahan, mulai dari penjemputan, iring-iringan keluarga, dokumentasi sampai menjadi saksi, dan akhirnya iring-iringan pengantin menggunakan mobil PKS," tambahnya.</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 20px;">
Pengantin pria, Hendrik (27) mengucapkan terimakasih kepada relawan PKS yang bersedia menjadi panitia pernikahannya. "Kami sangat berterima kasih kepada PKS, atas bantuannya. Dibantu mulai dari persiapan pernikahan sampai selesai," ujarnya.</div>
<span style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; text-align: justify;"></span><br />
<div style="border: 0px; margin: 0px 0px 20px;">
Prosesi pernikahan berlangsung khidmat meskipun berada di area bencana, mempelai laki-laki Muhammad Hendrik dan mempelai wanita Sriani (22) adalah warga desa kampung baru kecamatan kepung kabupaten kediri. Masyarakat dan keluarga yang menyaksikan prosesi pernikahan pun memberikan apresiasi dan terima kasih kepada PKS.</div>

Konsisten Bantu Korban Kelud, Relawan PKS Diminta Jadi Panitia Pernikahan Warga

KabarPKS.com - Kediri (20/2) - Pasca erupsi gunung kelud yang terjadi sejak Kamis (13/2) malam hingga hari ini, relawan Partai Keadila...

Selengkapnya

Mencipta Manusia Muslim Indonesia Untuk Arah Baru Bangsa

0 Opini 16:35

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-dYNesGaJg_8/UwXOHuhYxZI/AAAAAAAAHA8/pi0e3h4r1zU/s1600/indonesia-bendera-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="http://3.bp.blogspot.com/-dYNesGaJg_8/UwXOHuhYxZI/AAAAAAAAHA8/pi0e3h4r1zU/s1600/indonesia-bendera-5.jpg" width="320" /></a></div>

<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>oleh </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Bayu Candra Winata</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 107%;">Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah IPB <br />
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
@bayucandrawin</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>  </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Jika ada lebih banyak pemimpin muslim dapat
berpikir dan bertindak seperti Erdogan, berani melawan sikap bisu dunia, maka
dunia islam tidak akan dalam kondisi menyedihkan seperti sekarang ini..”</i> (Ajjaz Zaka Sayed, Kolumnis Arab News dan Gulf News)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lontaran kalimat Ajjaz Zaka Sayed
di atas agaknya menjadi kerisauan kita pada saat ini. Terlebih ketika kita
melihat bagaimana kondisi umat muslim di negara luar Indonesia. Lihatlah Afrika
tengah, Mesir, Suriah, ataupun negara-negara lain yang mengalami nasib tak jauh
berbeda. Kita hanya merasa prihatin dan berduka dengan kejadian yang
mengenaskan itu. Dan tak ada gunanya kita mengutuki nasib. Yang kita butuhkan
adalah hadirnya pemimpin muslim yang besar, yang memiliki “taring” bagaikan
singa, memiliki “mata” bagaikan elang, yang dia disegani oleh lawan dan
dicintai oleh kawan. Dia yang mampu mengahdirkan solusi atas segala persoalan
umat Islam dewasa ini.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">M</span>anusia besar itu bisa siapa saja<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">K</span>awan. Bisa kau, aku, ataupun
mereka. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">N</span>egara ini,
Indonesia dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia harusnya mampu menjadi <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">“</span>industri” untuk menciptakan
manusia-manusia besar itu. Terlebih lagi para pemudanya yang saat ini berada
pada masa produktif. Mereka harus belajar bagaimana menjadi besar untuk bangsa
yang besar ini. Dari dulunya Indonesia dan <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">m</span>anusia Indonesia itu besar dibandingkan bangsa yang lain, jadi
jangan kita mengecilkan diri kita sendiri.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kawan, kau lihatlah lagi sejarah
bangsa Indonesia<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span> kau
akan temukan kebesaran manusianya. Sejarah merupakan biografi manusia-manusia
besar. Mempelajarinya agar kita menemukan sebuah pola yang kita<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> bisa</span> jadikan model untuk
menjadikan setiap kita<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> dapat</span>
menjadi manusia yang besar di negeri dengan jumlah umat muslim terbesar<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> ini</span>. Bukan untuk romantika
masa lalu, apalagi melankoli dramatis.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kita pun tidak kekurangan manusia
besar dalam sejarah Islam sesungguhnya. Kita mengenal Abu Bakr, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan yang lainnya dengan
kebesarannya masing-masing<span style="mso-ansi-language: EN-US;"> </span>hingga
saat ini. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">H</span>anya karena
Islam mereka menjadi mulia dan <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">menjadi
bahan kajian</span> hingga saat ini. Apakah mereka bukan manusia? Mereka
manusia seperti kita, tapi mereka menyejarah<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">K</span>awan.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">S</span>aat ini Indonesia membutuhkan kita
semua, seluruh anak<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> sah</span><span lang="EN-US"> </span>bangsa untuk membawa arah baru Indonesia<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">, u</span>ntuk memberikan kesejahteraan lahir
dan batin bangsanya. Sudah saatnya kita membentuk dan memunculkan diri menjadi
manusia muslim yang besar dengan cita rasa Indonesia untuk Indonesia dan dunia.
Hal ini harus menjadi bagian obsesi dari ruh zaman kita saat ini<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span> karena Indonesia
membutuhkan nakhoda baru. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">B</span>ukan
hanya satu orang, tapi seluruh anak bangsa<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">K</span>awan. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang perlu kita
lakukan untuk mencipta<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">kan
manusia</span><span lang="EN-US"> </span>seperti itu, terlepas dari konsep diri
sebagai muslim seutuhnya dan hal yang lainnya. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">P</span>aling tidak<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">, ada dua</span> hal yang bisa menjadi bahan
pikiran kita bersama sebagai muslim dengan cita rasa Indonesia:</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>      Cara </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">P</span>andang </b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">D</span>emokratis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita harus
memiliki cara pandang yang tidak antipati dengan pemikiran orang lain, apapun
jenis<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> pemikiran</span>nya.
Tapi<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span> kita harus
memiliki identitas diri yang jelas sebagai muslim di satu sisi, dan mampu
mengolah semua pemikiran sebagai s<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">u</span>atu kekayaan intelektual yang harus dihormati dan tidak harus
untuk diikuti.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span> </div>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
      Hal ini kurang
lebih seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada orang di luar
Islam “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bagimu agamamu dan </i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">b</span>agiku </i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">a</span>gamaku”</i>. Hal ini
menempatkan kita pada posisi yang terang dengan prinsip di hadapan orang lain.
Namun<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span> kita juga mampu
menerima cara pandang orang lain yang tidak bertentangan dengan Aqidah
Islamiyah<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">, s</span>ehingga
kita mampu membudayakan sikap saling menghargai di antara orang yang berbeda
dengan diri kita<b>.</b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">     </b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>      Berkehendak
untuk Bersama dengan Orang Lain di luar Kita</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini harus
ditumbuhkan di kalangan setiap individu muslim, terlebih lagi kepada kita
sebagai kader dakwah. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">B</span>ekerja
sama dengan orang lain dalam hal bermuamalah merupakan satu kewajaran yang
tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span> ketika kita ingin mengelola
Indonesia yang besar ini, kita membutukhan tangan-tangan seluruh anak bangsa
untuk bekerja bersama kita<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">termasuk</span>
non-muslim, selama mereka memiliki semangat yang sama untuk membawa kebaikan
bagi bangsa Indonesia.<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span> </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kita bisa
belajar dari sejarah Nabi SAW ketika pertama kali menjadikan Madinah sebagai
pusat dari Islam<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> saat itu</span>.
Bukankah Sang Nabi juga bekerja sama membangun koalisi dengan golongan penduduk
loka<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">l</span> di luar <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">kaum m</span>uslim<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">in</span>?<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"></span>

</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semangat ini ada baiknya kita
usahakan untuk kita terapkan dalam diri kita, agar kita mampu mewakili seluruh
kepentingan golongan yang ada pada bangsa ini. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">M</span>ereka hanya akan percaya kepada kita,
kalau ada bukti yang nyata. <span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">S</span>emua<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"> itu</span> melalui kerja-kerja kita<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">,</span> dan semangat perubahan untuk
menuju ke sana<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">, </span>bukan
hanya sekedar kata yang kosong tanpa realita.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 107%;">“</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kata-kata
takkan pernah menyentuh hati dan menggerakkan jiwa manusia, kecuali kata-kata
yang ditulis dengan tinta darah. Kata-kata seperti inilah yang akan selalu
hidup dalam sanubari manusia.”</span></i></div>

Mencipta Manusia Muslim Indonesia Untuk Arah Baru Bangsa

oleh Bayu Candra Winata Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah IPB @bayucandrawin “Jika ada lebih banyak pemim...

Selengkapnya

Kisah Istriku Menjual Cincin Kawinnya

1 Kiriman Pembaca 13:59

<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-WC1l5aLeF-Y/UwWne5SgLRI/AAAAAAAAHAs/IDLZ2Cmr7bM/s1600/Cincin+Mas+Kawin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="http://3.bp.blogspot.com/-WC1l5aLeF-Y/UwWne5SgLRI/AAAAAAAAHAs/IDLZ2Cmr7bM/s1600/Cincin+Mas+Kawin.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Sebenarnya saya tidak ingin menceritakan
kisah ini, karena menurut sebagian orang menyembunyikan amal itu lebih baik
daripada menampakannya. Tapi, ada pertimbangan lain yang membuat saya
mengisahkannya, setidaknya menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ibroh</i>
untuk kita. Menampakan amal juga tak ada salahnya, asalkan bukan </span><span style="mso-ansi-language: IN;">untuk</span><span lang="EN-US"> berujub ria.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ini kisah isteri saya, seorang kader PKS
Palembang. Kami adalah keluarga baru, menikah belum sampai dua tahun dan sudah </span><span style="mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">dikaruniai </span><span lang="EN-US">seorang anak. Kami juga bukan dari keluarga berada, penghasilan
tetap ada, tapi memang tak seberapa, cukup untuk mencicil sedikit demi sedikit
uang untuk membangun rumah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Suatu malam, tepatnya Rabu, 29 Januari 2014
yang lalu saya dan isteri bercakap-cakap: </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Isteri saya bertanya, "Abang, bisa
bantu, ga?".</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Apa?" tanyaku kembali kepadanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Ini cincin mas kawin dari Abang,
besok dijual, ya!" jawabnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Jujur aku terkejut, tapi keterkejutan itu
kututupi rapat-rapat, walaupun sepertinya dia bisa membacanya. "Apa yang
terjadi? Apakah ada kebutuhannya yang belum kupenuhi?" pikirku. Melihat
ekspresi wajahku yang berubah dia lantas menjelaskan:</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Abang, kita tak punya apa-apa untuk
diberikan kepada dakwah ini. Harta yang sekarang adalah mas kawin itu, maka
jual itu. Uangnya akan kita sumbangkan untuk pemenangan partai kita,"
jelasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Subhanallah, Allaahu akbar...!!"
pekikku dalam hati.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Apa tidak sayang, itu kan
kenang-kenangan pernikahan kita?" tanyaku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Aku masih ada yang lebih berharga
dari itu, abang dan anak kita insya Allah lebih baik dari itu," tambahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Akupun akhirnya mengiyakan, karena memang
mas kawin adalah hak mutlak seorang isteri. Mau diapakan itu sudah menjadi
miliknya sepenuhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Keesokan harinya ketika berangkat bekerja,
saya pun mampir ke toko emas yang ada di bilangan ruko Tanah Emas. Ketika
berada di toko emas, saya sempat memperhatikan cincin itu, saya foto dengan
harapan suatu dapat membeli cincin serupa untuk isteri saya. Si empunya toko
yang keturunan Tionghoa dan seorang pelanggan sempat keheranan dengan aksi
saya. Melihat raut wajah mereka yang tampak bingung, saya pun menjelaskan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Ko, ini cincin mas kawin mau saya
jual. Uangnya untuk disumbangkan ke PKS," jelasku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Oh, caleg ya?" tanya seseorang
yang juga ada di toko tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">"Bukan, ini untuk disumbangkan dalam
rangka memenangkan PKS," jawabku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kedua orang dihadapanku tersebut terpelongo
dan tampak bertambah bingung.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Sambil menerima uang hasil penjualan
tersebut, aku memberi penjelasan kepada mereka berdua. "Pak, Ko, orang
bilang PKS melakukan korupsi untuk mencari dana kampanye, padahal inilah
tradisi kami, kami rela sumbangkan harta apa saja untuk kemenangan PKS,"
tandasku sambil berlalu meninggalkan mereka yang masih terbengong dengan
jawabanku.</span></div>

Kisah Istriku Menjual Cincin Kawinnya

Sebenarnya saya tidak ingin menceritakan kisah ini, karena menurut sebagian orang menyembunyikan amal itu lebih baik daripada mena...

Selengkapnya

Cegah Kolusi, PKS Tak Ingin Hakim MK dari DPR

0 Nasional 12:03

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Cg-zczgara8/UwWLtXJeTWI/AAAAAAAAHAc/18Q-6Sa78Xs/s1600/Nasir+Jamil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://4.bp.blogspot.com/-Cg-zczgara8/UwWLtXJeTWI/AAAAAAAAHAc/18Q-6Sa78Xs/s1600/Nasir+Jamil.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background: white; line-height: 14.25pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;"><br /></span></strong></div>
<div style="background: white; line-height: 14.25pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">Jakarta </span></strong><strong><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">(19/2)</span></strong><span class="apple-converted-space"><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;"> </span></span><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">–
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) di Komisi III DPR, Nasir Jamil
menolak anggota DPR untuk menjadi hakim di Mahkamah Konstitusi. Nasir tidak ingin
DPR mendapat citra buruk, setelah kasus Akil Mochtar. Akil sendiri adalah
anggota DPR dari Fraksi Golkar sebelum menjadi hakim MK.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.25pt; margin: 11.25pt 0in 0.0001pt; outline: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt;">“Kita (FPKS) tolak anggota DPR yang ingin jadi hakim MK. Nanti
dinilai DPR ada kolusi kalau loloskan,” kata Nasir di Gedung DPR. Nasir
menjelaskan, kepercayaan masyarakat terhadap MK dan DPR terus menurun. Apalagi
pasca kasus dugaan suap sengketa pemilhan kepala daerah (pilkada) yang
melibatkan Akil Mochtar.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="background: white; line-height: 14.25pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 11.25pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #222222; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt;">Nasir tidak melarang anggota DPR untuk menjadi hakim konstitusi,
karena bisa jadi mereka punya kapasitas. “Kita ingin belajar dari pengalaman
yang ada, untuk sementara (hakim MK) jangan dulu dari anggota DPR,” ujar Nasir.<o:p></o:p></span></div>