
Makharudin
berharap pihak UIN Ar-Raniry untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh
atas ulah dosennya itu dan berharap petinggi UIN Ar-Raniry lebih selektif
terhadap dosen-dosennya, terutama menyangkut dengan akidah dan akhlak mahasiswa di provinsi Aceh.
”Tentu ini
sangat kita sayangkan, karena institusi
UIN yang tidak selektif terhadap dosen-dosennya.Ini masalah mental dan akhlak
daripada dosen itu sendiri, makanya harus
betul-betul diseleksi oleh institusi UIN,” ujar
anggota Komisi E yang membidangi pendidikan ini.Politisi PKS ini mengaku khawatir jika dosen-dosen UIN ini terus diberikan
beasiswa ke negeri-negeri Barat, Australia dan Amerika untuk
belajar agama.Karena seharusnya beasiswa yang
diperbanyak justru ke Timur Tengah, baik untuk
belajar agama maupun ilmu lainnya.
“Ini penting menjadi pelajaran bagi
kita, karena hal itu untuk menghindari
terjadinya pendangkalan akidah bagi masyarakat Aceh,” lanjutnya lagi.
Ia berharap
agar dosen tersebut diberikan sanksi serta diminta untuk memberikan klarifikasi
atas ulahnya itu. Karena pemberian
sanksi itu dinilai bisa menjadi salah satu bentuk untuk memperbaiki citra UIN
Ar-Raniry dimata masyarakat, “ Ini penting agar kedepan kampus UIN-Ar-Raniry tetap menjadi sebagai salah satu
Universitas kebanggaan masyarakat Aceh, jangan
gara-gara ulah oknum dosen, masyarakat akan khawatir dengan keberadaan anaknya
di kampus yang kita cintai ini,” imbuhnya.
Sementara itu
sebagaimana diberitakan sumberpost, wakil rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Samsul Rijal menyayangkan ulah salah satu dosennya itu. Menurutnya, Rosnida tidak memikirkan dampak yang akan
ditimbulkan dari ulahnya itu. Samsul mengatakan tindakan Rosnida itu bersifat
illegal.Seperti diketahui Rosnida Sari, Dosen Fakultas
Dakwah UIN Ar-Raniry menjadi perbicangan hangat di masyarakat dan media sosial dalam dua hari terakhir, pasalnya
dosen lepasan Australia itu menulis sebuah artikel pada australiaplusterkait kegiatannya yang membawa sejumlah mahasiswa belajar
mata kuliah studi gender di salah satu gereja di Banda Aceh.
sumber foto: www.jurnalislam.com
sumber foto: www.jurnalislam.com
Post a comment