BANDUNG (26/1) - Indonesia Port Company II (IPC) atau lebih dikenal PT Pelabuhan
Indonesia II (Pelindo) berencana membangun sistem pengangkutan kontainer
berbasis jalur sungai atau Inland Acces
Waterway (IAW) yang melalui kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) sepanjang 40 kilometer.
Selain memudahkan akses angkutan, rencana pembangunan tersebut diharapkan bisa
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat.
Rencana pembangunan IAW diapresiasi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar untuk dapat terealisasi di tahun 2016. Hal ini diungkapkannya usai menemui jajaran PT Pelindo II di Gedung Sate, Senin (26/1). Disebutkan, selain jalur sungai tersebut, Pelindo II tengah mengembangkan Pelabuhan Cirebon yang direncanakan selesai tahun 2017. Berbagai pembangunan diharapkan dapat memperkuat akses transportasi dan ekonomi Jawa Barat, khususnya di wilayah Priangan Timur.
“Pelabuhan-pelabuhan yang di CBL tadi, Insya Allah tahun 2016 jadi. Kalau pengembangan pelabuhan Cirebon itu akhir 2017 selesai. Yang kedua tidak tergantung finance pada pihak lain. Ini memang sudah jadi progress dari Pelindo. Kita tinggal mengambil kebijakan dan perencanaan sesuai dengan RT-RW nya yang kita sudah buat. Saya kira ini harus kita support,” ujar Deddy.
Deddy menambahkan dari presentasi yang dihadiri juga oleh kadis Perhubungan Dedi Taufik dan Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Setda Jabar Yerry Yanuar ini, terdapat banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari pembangunan tersebut. Diantaranya sebagai pengendali banjir, kawasan konservasi, mengurangi kemacetan, dan berbiaya murah.
Rencana pembangunan IAW diapresiasi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar untuk dapat terealisasi di tahun 2016. Hal ini diungkapkannya usai menemui jajaran PT Pelindo II di Gedung Sate, Senin (26/1). Disebutkan, selain jalur sungai tersebut, Pelindo II tengah mengembangkan Pelabuhan Cirebon yang direncanakan selesai tahun 2017. Berbagai pembangunan diharapkan dapat memperkuat akses transportasi dan ekonomi Jawa Barat, khususnya di wilayah Priangan Timur.
“Pelabuhan-pelabuhan yang di CBL tadi, Insya Allah tahun 2016 jadi. Kalau pengembangan pelabuhan Cirebon itu akhir 2017 selesai. Yang kedua tidak tergantung finance pada pihak lain. Ini memang sudah jadi progress dari Pelindo. Kita tinggal mengambil kebijakan dan perencanaan sesuai dengan RT-RW nya yang kita sudah buat. Saya kira ini harus kita support,” ujar Deddy.
Deddy menambahkan dari presentasi yang dihadiri juga oleh kadis Perhubungan Dedi Taufik dan Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Setda Jabar Yerry Yanuar ini, terdapat banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari pembangunan tersebut. Diantaranya sebagai pengendali banjir, kawasan konservasi, mengurangi kemacetan, dan berbiaya murah.
“Ini banyak sekali
manfaatnya. Selain kanal tadi itu juga ada pengendalian banjir, itu bisa
berfungsi. Ada juga konservasi, juga kemacetan lalu lintas, dan harga yang
murah, aman, dan cepat. Hari ini saya surprise
sekali, saya enggak nyangka konsepnya Pak Lino sejauh itu,” tutur Deddy.
Menurut Dirut Pelindo II, RJ Lino, di jalur yang rencananya bisa menampung kapal seberat 5 ribu ton itu akan dibangun berbagai fasilitas seperti dermaga tongkang sampai bea cukai. Sehingga Jawa Barat bisa memperoleh pendapatan pajak yang selama ini dikeluarkan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Itu 5000 ton kanalnya masih bisa. Jadi nanti ada beberapa jembatan yang dinaikin. Nanti kita bikin pelabuhan juga di darat. Namanya Pelabuhan Tongkang, nah itu di Cibitung. Jadi nanti kalau orang-orang di Karawang itu mengekspor, itu port of origin-nya itu Cikarang, bukan Tanjung Priok. Jadi kita pendapatannya di Cikarang itu, karena bea cukai juga disitu. Itu juga jadi pelabuhan destination, jadi dari luar negeri mau kirim ke Karawang situ itu port of destination-nya ke Cikarang,” terang Lino.
Menurut Dirut Pelindo II, RJ Lino, di jalur yang rencananya bisa menampung kapal seberat 5 ribu ton itu akan dibangun berbagai fasilitas seperti dermaga tongkang sampai bea cukai. Sehingga Jawa Barat bisa memperoleh pendapatan pajak yang selama ini dikeluarkan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Itu 5000 ton kanalnya masih bisa. Jadi nanti ada beberapa jembatan yang dinaikin. Nanti kita bikin pelabuhan juga di darat. Namanya Pelabuhan Tongkang, nah itu di Cibitung. Jadi nanti kalau orang-orang di Karawang itu mengekspor, itu port of origin-nya itu Cikarang, bukan Tanjung Priok. Jadi kita pendapatannya di Cikarang itu, karena bea cukai juga disitu. Itu juga jadi pelabuhan destination, jadi dari luar negeri mau kirim ke Karawang situ itu port of destination-nya ke Cikarang,” terang Lino.
Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat
Post a Comment