BANDUNG
(28/4) – Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Provinsi Jawa Barat (Jabar) Netty Heryawan mengatakan sekarang ini kita
harus perihatin menyikapi fenomena adanya pergeseran nilai dari tatanan
keluarga maupun penyelenggaraan pola pengasuhan pada anak-anak di rumah.
"Seharusnya
rumah menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menumbuh kembangkan potensial
setiap anggota keluarga tetapi nyatanya masih ada kekerasan terhadap
anak," ungkap istri Gubernur Aher ini prihatin.
Menurutnya, jika
berbicara tentang ketahanan keluarga maka ada banyak aspek dan dimensi yang
dikaitkan. Maka yang harus dimasukkan dalam ruang berfikir kita adalah
anak-anak yang menjadi korban yang akan meneruskan tongkat estafet
bangsa.
"Saat ini masyarakat kita sudah miskin sebelum berstatus miskin maksudnya
miskin akan pengetahuan dan miskin pendalaman agamanya," papar Netty pada
pembukaan Sosialisasi Perda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga bagi
Tokoh Masyarakat Tahun 2015, di Aula (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana) BP3AKB
Jabar, Selasa (28/4).
Pada
acara yang bertema "Pengasuhan dan Perlindungan Anak sebagai Dasar
Pembentukan Karakter di Lingkungan Keluarga" Netty berharap kerjasama
antara BP3AKB Provinsi Jawa Barat dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat
serta seluruh organisasi lembaga pemerintah lainnya di Jawa Barat, akan
melahirkan sebuah konsep "Pengasuhan Anak Berbasis Masyarakat
(PABM)"
Ini
dilatarbelakangi masih banyaknya orang tua yang belum siap memiliki anak sehingga
menelantarkan anak mereka.
Asisten
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi
menegaskan program monumental pemerintah bukan saja dari fisik seperti bandara
tetapi lebih penting dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui ketahanan
keluarga.
"Mudah-mudahan kerawanan dalam masyarakat dapat dicegah sedini mungkin dan
terselamatkan dengan memperkuat ketahanan keluarga," harapnya.
Kepala Badan Pemberdayaan Peremuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
(BP3AKB) Provinsi Jawa Barat Neni Kencanawati menjelaskan kegiatan ini
merupakan implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor
9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga. Perda ini
disahkan pada tanggal 24 Juli 2014 oleh Gubernur Jawa Barat.
"Tujuan kegiatan ini sebagai pedoman dan acuan program ketahanan keluarga
di Jawa Barat, membangun kualitas keluarga dalam memenuhi kebutuhan spiritual
dan duniawi dan mengsinkronisasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait di Kabupaten Kota," katanya.
Humas
Pemprov Jabar
Post a Comment