
Zaenal menyebutkan pemberlakukan MEA akan berdampak pada
kebutuhan SDM yang mampu bersaing pada skala internasional, oleh sebab itu
Zaenal melihat pentingnya persiapan bagi tenaga kerja Aceh untuk belajar
ketrampilan dan beberapa bahasa asing. Karena selain tenaga kerja asing yang
akan masuk ke Indonesia, tenaga kerja Indonesia juga akan diberikan kemudahan
untuk mencari kerja di negara-negara peserta MEA.
“Pemerintah melalui dinas terkait harus mempersiapkan kemampuan
berbahasa asing bagi tenaga kerja Aceh, khususnya bahasa Inggris, bahasa Cina
bahkan bahasa Arab, karena kita dengar di luar sana seperti Thailand juga melakukan
hal yang sama, mereka sudah mulai belajar bahasa Indonesia,” ujar Politikus
dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Zaenal mengatakan jika tidak dilakukan persiapan yang matang,
dikhawatirkan pelaksanaan MEA justru akan menjadi beban baru bagi pemerintah
Aceh dalam hal mengurangi angka pengangguran dan peningkatan ekonomi
masyarakat.
“Saat ini angka penganguran Aceh masih di atas rata-rata
Nasional, bayangkan saat pelaksanaan MEA, kalau tenaga kerja kita tidak mampu
bersaing dengan pekerja dari luar, tentu ini akan berdampak pada bertambahnya
jumlah pengangguran,” lanjutnya lagi.
Selain sektor tenaga kerja, Zaenal juga mendorong dinas terkait
untuk melakukan pelatihan-pelatihan ketrampilan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) di provinsi Aceh sehingga produk yang dihasilkan lebih
berkualitas dan bisa dipasarkan di tingkat internasional.
“Kalau sudah persaingan di tingkat internasional maka
standarisasi akan sangat menentukan, begitu juga packaging kita yang selama ini dinilai masih kurang, dan pemerintah
yang harus membantu pemasaran dari produk-produk UMKM dari masyarakat Aceh,”
tambah Zaenal.
Begitu juga dengan sektor Pariwisata dan kesiapan mental
masyarakat Aceh menerima orang luar datang ke Aceh. Zaenal mendorong pemerintah
Aceh untuk meningkatkan sosialisasi dan informasi kepada masyarakat terkait
agenda MEA itu sendiri.
”Jadi yang harus kita pahami bersama, suka tidak suka, mau tidak
mau, siap tidak siap, MEA ini akan tetap dijalankan, oleh karenanya, ini akan
menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mempersiapkan diri dari sekarang,” pungkas
Zaenal.
Sumber: Humas PKS Aceh
Post a Comment