PADANG (23/4) – Sepuluh bulan berjalan, duet Mahyeldi - Emzalmi
memimpin Kota Padang, berbagai program yang menyentuh "akar rumput"
mulai dapat dirasakan. Salah satunya program merehab seribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) per tahun atau dikenal dengan program bedah rumah bagi warga
miskin.
Pelaksanaan program yang dilakukan bersinergi dengan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
(Disosnaker), Dinas Tata Ruang Tata Bangunan dan Perumahan (TRTBP), juga dengan
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, Cooperation Social
Responsibility (CSR) swasta, serta melibatkan partisipasi masyarakat itu telah
berhasil merehab ribuan unit rumah.
Pada November 2014, Dinas TRTB dan Perumahan yang dibantu
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp3
miliar melakukan rehab RTLH sebanyak 300 unit. Sedangkan untuk 2015 ini, juga
akan dilaksanakan rehab RTLH sebanyak 840 unit dengan anggaran sebesar Rp10,955 miliar. Anggarannya berasal dari Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian PUPR sebesar
Rp7,5 miliar, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat Rp570 juta, dan APBD Kota
Padang untuk rehab ringan Rp2, 150 miliar, untuk rehab berat Rp735 juta.
Menurut Kepala Dinas TRTB Afrizal BR, saat ini untuk 840 unit
rumah yang akan direhab tersebut tengah dilakukan verifikasi agar dapat
dilaksanakan pembangunannya pada bulan Juni 2015 ini.
"Bila pendataan yang
dilakukan selesai maka segera dilaksanakan," ujarnya.
Baznas Kota Padang pun memiliki capaian target yang mendukung
program rehab dan bedah RTLH. Di 2014, lembaga yang diketuai Epi Santoso ini
menargetkan 26 unit, malah berhasil merealisasikan 72 unit dengan anggaran Rp1,12 miliar.
"Tadinya kita menargetkan 26 unit dengan anggaran Rp20 juta
per rumah. Karena partisipasi masyarakat juga cukup tinggi dalam membantu
warga, akhirnya kita bisa merealisasikan 76 unit dengan anggaran Rp10 juta per
rumah. Selebihnya, ditambahkan biayanya dari partisipasi tersebut," ujar
Epi Santoso.
Sedangkan untuk 2015 ini, Ketua Baznas Kota Padang ini menyebutkan
telah menargetkan rehab dan bedah terhadap 51 unit rumah dengan anggaran Rp8,14 miliar. Dibedakannya bedah dan rehab, menurutnya, rehab dianggarkan Rp10
juta bagi 22 unit dan untuk bedah Rp20 juta bagi 29 unit RTLH.
Melalui Disosnaker, program bedah rumah 2014 yang dibantu dari
Kementerian Sosial, APBD Kota Padang juga sudah berhasil merealisasikan rehab
386 rumah dengan total anggaran Rp3,36 miliar, termasuk swadaya masyarakat
sebesar Rp580 juta.
Menurut Kepala Disosnaker Frisdawati A. Boer, pada tahun 2015
ini juga dilaksanakan rehab dan bedah terhadap 410 unit RTLH dengan total
anggaran Rp5,97 miliar termasuk swadaya masyarakat Rp1,685 miliar.
Pelaksanaan program bedah rumah juga dikombinasikan dengan
kunjungan ke rumah warga pada bulan Ramadhan lalu yang disebut sebagai Singgah
Sahur. Selain melihat kondisi rumah warga, Walikota bersama tim Singgah Sahur
juga memberikan motivasi kepada warga yang dikunjungi agar mereka tetap
bersemangat menghadapi kehidupan. Beberapa SKPD, terlibat dalam kegiatan
sepanjang Ramadhan tersebut. Diantaranya, Dinas Kesehatan, Bapedalda, Dinas
Pendidikan, Disosnaker dan Bagian Humas.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Mursalim mengatakan, dalam
program selama bulan puasa ini, tim yang dipimpin Walikota berhasil mengunjungi
8 keluarga miskin yang tersebar di 7 kecamatan.
"Kondisi keluarga yang
dikunjungi tersebut memang memprihatinkan. Mereka tinggal di rumah yang sempit
dan telah lapuk pula," ujar Mursalim.
Dijelaskan, dari 8 rumah milik warga miskin tersebut hanya 6
rumah yang memenuhi syarat untuk dibedah, lantaran 2 rumah lainnya berada di
lahan yang bukan milik sendiri. Untuk setiap unitnya dibantu melalui Baznas
sebesar Rp15 juta, namun akhirnya jumlah tersebut bisa berkali-kali lebih
besar berkat swadaya masyarakat dan pihak lainnya yang ikut memberikan bantuan.
Swadaya itu bisa berupa bantuan material, tenaga, atau uang tunai.
"Seperti di RT.03/RW.05 Kelurahan Jati Kecamatan Padang
Timur, swadaya masyarakat terhadap pembangunan rumah Ibu Yusni mencapai Rp45
juta sehingga nilai rumahnya Rp60 juta. Juga rumah Bapak Yudril Hadi di
Kelurahan Limau Manih, Pauh. Swadaya masyarakat mencapai Rp32 juta,"
jelas Mursalim.
Tren kepedulian sosial terhadap meningkatkan kebutuhan hunian
sehat di Kota Padang, rupanya merambah pula di media sosial. Komunitas pengguna
media sosial Facebook yang dimotori Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Harneli
Mahyeldi juga melakukan penggalangan bantuan untuk pembangunan RTLH yang
terpantau di beberapa lokasi.
"Kami di komunitas Facebook Peduli mencoba badoncek untuk
membantu pembangunan rumah bagi warga miskin sekaligus mendorong masyarakat
untuk lebih peduli. Alhamdulillah hingga sekarang, sudah 7 unit rumah dibedah
yang terdapat di beberapa kecamatan," kata istri Walikota Padang itu.
Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah disela
peresmian bedah rumah milik keluarga Refendi (43) di Surau Jambu, Lubuk Lintah,
Kecamatan Kuranji mengatakan program bedah rumah yang ditargetkan seribu
ternyata dapat direalisasikan lebih besar lagi. Dengan program ini dapat
mendorong partisipasi masyarakat. Terbukti dengan tingginya swadaya masyarakat
dalam membantu pembangunan rumah tetangga, saudara maupun kaum kerabat mereka
yang membutuhkan rumah layak huni.
Menurut Mahyeldi, program ini semata - mata
untuk membantu masyarakat agar memiliki rumah sehat sehingga mereka nyaman
dalam aktifitas kehidupan sehari - hari.
"Tentunya nanti akan mengurangi
kebutuhan terhadap rumah, dan kebutuhan mereka terhadap pendidikan anak bisa
lebih maksimal terpenuhi," pungkas Mahyeldi.
Post a Comment