SOLO
(5/5) – Banjir yang melanda Kota
Solo akhir April lalu memberikan efek jangka panjang. Salah satu yang menerima
kondisi parah adalah SMP Negeri 23 yang berlokasi di Banyuanyar. Sekolah
tersebut sudah dua kali terendam banjir yakni pada tahun 2009 dan 2015.
Sekretaris Komisi IV DPRD
Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro mengatakan dampak dari banjir yang merendam
semua ruang kelas, ruang guru, dan laboratorium komputer itu telah merusakkan
ratusan buku kurikulum 2013, 35 unit computer, dan 65 meja dari hard board terendam banjir.
"Kalau di tahun 2009
belum ada komputer, kini kerusakannya tambah komputer," ujar politisi dari
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Lebih lanjut, Asih menilai
salah satu penyebab kerusakan-kerusakan itu adalah lokasi sekolah yang berada
di bawah jalan. Hal itu mengakibatkan ketika air bah datang maka sekolah itu
terendam sekitar 150-160 cm dan minimal 80 cm. Dampak dari itu, SMP 23 harus
menambah pekerjaan untuk memperbaiki sekolahannya sementara sekolah lain sudah
fokus untuk Ujian Nasional.
"SMP Negeri yang lain
hanya berpikir menyiapkan siswanya untuk ujian, sekolah ini harus berpikir
membersihkan sekolah dan memikirkan fasilitas sekolah yang rusak,"
katanya.
Asih menghimbau pemerintah
kota (Pemkot) harus segera mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi
masalah di sekolah tersebut. Selain itu, SMP 23 harus segera mengajukan
anggaran untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
"Bisa jadi dengan
membangun ulang atau meninggikan bangunan sampai batas akhir saat banjir.
Karena saat banjir 2009 dan 2015 ketinggian air hampir sama," pungkasnya.
Keterangan Foto : Asih Sunjoto
saat melihat kondisi SMP 23 Solo yang terkena banjir, Selasa (5/5).
Sumber: Humas PKS Solo
Post a comment