Jakarta (31/7) — Komisi V DPR RI
mendukung rencana pemerintah mempercepat pembangunan sejumlah ruas tol untuk
memperlancar distribusi penumpang dan barang serta mengatasi kemacetan
khususnya saat mudik lebaran.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi
Widiana Adia mengatakan dari evaluasi penyelenggaraan mudik 2015 yang dilakukan
Komisi V DPR RI, keberadaan sejumlah ruas tol, khususnya Tol Cikopo—Palimanan
(Cipali) terbukti dapat mempercepat perjalanan arus mudik dan memecah
kemacetan.
“Dari evaluasi mudik yang kami
lakukan, keberadaan Tol Cipali secara signifikan mempercepat perjalanan dan
mengurai kemacetan mulai dari wilayah Jawa Barat. Sehingga beban jalan arteri
nasional di Pantura menurun,” kata Yudi di Jakarta, Jumat (31/7).
Lebih lanjut Politisi PKS dari daerah
pemilihan (Dapil) Kota/Kabupaten Sukabumi itu mengungkapkan, Komisi V mendukung
percepatan pembangunan jalan tol sebagaimana dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Khususnya pada ruas-ruas yang sudah direncanakan sejak lama seperti ruas
Solo—Ngawi dan Ngawi—Kertosono, serta ruas Pejagan—Brebes Timur.
Yudi mendukung percepatan pembangunan
ruas-ruas tol yang sudah direncanakan sejak lama, seperti ruas tol Solo—Ngawi
dan Ngawi—Kertosono, serta Pejagan—Brebes Timur. Ketiga ruas tol ini, tambah
Yudi, harus dikebut dan diselesaikan tepat waktu sehingga pada mudik 2016 nanti
bisa dioperasikan.
"Untuk itu, kami meminta Menteri
PU melakukan pengawasan secara intensif agar ruas tol ini bisa selesai tepat
waktu," ujar Yudi.
Yudi menuturkan, mangkraknya
pembangunan sejumlah tol hingga bertahun-tahun selain karena masalah pembebasan
lahan, perijinan yang rumit, dan permasalahan dana yang besar, juga karena
tidak ada sanksi yang diberikan pemerintah kepada investor yang tidak memenuhi
kewajibannya. Bahkan, mereka diperkenankan memperbarui Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol (PPJT). Kedepan, kata Yudi, pemerintah harus memperbaiki kebijakan
skema pengadaan jalan tol.
“Dampak dari mangkraknya sejumlah
jalan tol tidak hanya menyebabkan kegiatan ekonomi Indonesia stagnan, juga
berpotensi menyebabkan kerugian Rp8 triliun/tahun akibat kemacetan yang semakin
parah dan minimnya infrastruktur tol. Di sisi lain, pembangunan jalan tol
yang selalu molor akan menyebabkan munculnya konflik lain,” imbuh Yudi.
Tak hanya mendesak pemerintah segera
menyelesaikan pembangunan ruas tol yang mangkrak, Yudi juga meminta pemerintah
segera menyiapkan master plan
beberapa ruas tol baru yang saat mudik tahun 2015 ini menjadi biang kemacetan
seperti ruas Sukabumi—Bandung, ruas Tasikmalaya—Bandung, dan beberapa ruas
lainnya.
"Sedangkan untuk mengatasi
kemacetan di Jakarta, Pemerintah harus segera menyelesaikan ruas JORR 2 dan
akses ke pelabuhan," pungkas Yudi.
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI
Post a Comment