
Pragmatisme
itu kerap dianggap terjadi karena parpol tak punya kader sendiri yang bisa
menjadi calon kepala daerah yang populer. Sehingga parpol kerap mengambil jalan
pintas dengan mengajukan sosok seperti artis. Menurut dia, anggapan demikian
perlu dicek ulang.
Menurut
Mardani, telalu dini juga bila minimnya calon kepala daerah di Pilkada serentak
sebagai cermin dari kegagalan kaderisasi parpol.
"Masih
terlalu dini mengatakan itu semua terjadi karena pragmatisme dan gagal
kaderisasi parpol. Perlu dicek," kata Mardani, Kamis (30/7).
Walau
demikian, dia menekankan bahwa kondisi yang terjadi saat ini, termasuk soal
minimnya calon kepala daerah yang maju di Pilkada serentak, harus menjadi
momentum bagi parpol untuk merenung. Artinya, perlu bagi parpol untuk lebih
bijaksana melihat situasi, sehingga bisa mendorong adanya perubahan yang lebih
baik.
"Apapun
itu, parpol perlu introspeksi," pungkas Mardani.
Sumber: http://www.beritasatu.com
Post a Comment