Penulis: DR Arif Bramantoro (Department of Information Systems, Collage of Computer and Information Sciences, Imam University, Riyadh, KSA)
Sebagai
partai dakwah, PKS mempunyai kekhasan dalam mengarungi aktivitas dakwahnya.
Salah satunya layanan dakwah kepada masyarakat. Melihat dibutuhkannya kreativitas
dalam melayani masyarakat, penulis mencoba menggali ide-ide baru yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan bercermin dari komputasi berbasis layanan.
Apa
itu komputasi berorientasi layanan? Di tengah maraknya komputasi berbasis awan,
tidak banyak orang mengetahui bahwa sesungguhnya di balik kesuksesan komputasi
berbasis awan ada komputasi berorientasi layanan yang mendukungnya.
Dunia
teknologi informasi berkembang dengan pesat dari komputasi yang berbasiskan
penyedia informasi beberapa dekade yang lalu menjadi komputasi yang
berorientasi layanan. Sebagai contoh konkret adalah segala macam informasi yang
ada di web saat ini bisa juga diakses melalui apps yang tersedia di piranti bergerak bahkan juga piranti yang
terpakai laksana pakaian sehari-hari.
Contoh
lainnya adalah, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi mengenai harga
sembako murah, melainkan juga mendapatkan layanan pembeliannya lengkap dengan
layanan antarnya.
Dalam
komputasi berorientasi layanan, fungsi-fungsi yang ditawarkan hanya akan bisa
terakses oleh mesin, yang disebut juga dengan mesin-ke-mesin. Tidak ada
antarmuka yang tersedia, sehingga pengguna tentu akan mengalami kesulitan dalam
memahami isi dan fungsi yang ditawarkan tersebut. Hal ini berbeda dengan jenis
komputasi pada umumnya yang selalu menyediakan antarmuka untuk mengakses
fungsi-fungsinya, yang sering disebut juga dengan mesin-ke-pengguna.
Belajar
dari komputasi berbasis layanan, dakwah yang bercita rasa layanan akan
menghubungkan dari hati ke hati, bukan dari kepala ke hati. Hal ini dikarenakan
dakwah yang merupakan turunan dari wahyu Ilahi tidak hanya akan dirasakan oleh
kepala tapi juga hati. Sehingga fokus dakwah tidak hanya mengisi kepala dari
objek dakwah dengan beragam informasi, melainkan juga menyentuh hati.
Pelajaran
lainnya yang bisa dipetik adalah sifat layanan yang bisa digabung dengan
(beberapa) layanan lainnya untuk menciptakan layanan yang baru. Dalam satu
proses bisnis bisa menggabungkan beberapa layanan sekaligus melalui berbagai
macam skema aliran layanan, seperti berurutan, pencabangan, atau pengulangan.
Dakwah
partai yang selama ini identik dengan menyediakan layanan bakti sosial ke
daerah bencana, sembako murah, kesehatan, tentu akan membutuhkan ide-ide segar.
Salah satunya adalah dengan memberikan layanan-layanan baru yang sebetulnya
adalah gabungan dari layanan-layanan yang sudah pernah dikerjakan oleh partai
sebelumnya. Layanan-layanan yang sudah ada bisa diatur dalam satu proses
bisnis.
Sebagai
contoh adalah layanan sembako murah yang sesuai dengan kondisi kesehatan
masyarakat. Dengan layanan baru ini, kita akan melihat berkurangnya antrian
pembeli sembako murah yang terdiri dari masyarakat yang berkelebihan berat
badan.
Masih
ada beberapa sifat komputasi berorientasi layanan yang bisa dieksplorasi lebih
lanjut, seperti layanan yang berorientasi pada pengguna, kepercayaan dan
reputasi layanan yang terletak pada penyedia jasa layanan, memetik keuntungan
ketika layanan digunakan, dan lain sebagainya.
Semoga
PKS mampu memberikan layanan dakwah terbaik untuk umat Islam serta masyarakat
Indonesia pada umumnya, sehingga cita-cita menjadi guru semesta alam dapat
diwujudkan.
Ilustrasi: Kader dan simpatisan PKS di Gelora Bung Karno, Jakarta, 2014. (Imam Saefudin - Relawan PKS Foto)
Sumber: http://pks-riyadh.org
Post a Comment