JAKARTA (11/8) –
Sehari setelah terpilih sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Mohammad Sohibul Iman mengadakan temu bincang bersama awak media nasional di
Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, MD Building, Jakarta Selatan, Selasa
(11/8). Pada kesempatan itu, Sohibul Iman menjawab berbagai pertanyaan pewarta
terkait berbagai masalah bangsa. Berikut intisari wawancara Presiden PKS
Sohibul Iman bersama para pewarta nasional.
Apa visi Bapak kedepan usai ditetapkan
sebagai Presiden PKS menggantikan Anis Matta?
Visi PKS sudah
ditetapkan dalam Munas (Musyawarah Nasional) yang lalu. Tantangan partai pun
akan semakin kompleks. Oleh karena itu, PKS akan tetap memegang prinsip dasar.
Di titik konsolidasi ini untuk melakukan itu semua diperlukan kontribusi semua
komponen.
Sebagian masyarakat menilai suksesi
kepemimpinan PKS ini terkesan mendadak. Bagaimana pendapat Bapak?
Suksesi kepemimpinan
ini tidak mendadak. Justru dalam siklus normal PKS, pergantian kepengurusan
seharusnya dijalankan pada Bulan April, bertepatan dengan milad PKS. Kenapa Agustus,
karena kemarin kami ingin memaksimalkan persiapan pendaftaran Pilkada. Oleh karena
itu, sidang musyawarah Majelis Syuro (MS) dilakukan Ahad dan Senin lalu
(9-10/8) agar tidak semakin terlambat.
Mengapa terjadi pergantian Majelis Syuro,
bukankah Ustadz Hilmi Aminuddin masih diharapkan memimpin MS PKS?
Pergantian kepengurusan
menunjukkan ada proses demokrasi di PKS. Berdasarkan kalkulasi sidang MS lalu,
Dr Salim (Salim Segaf Aljufrie) yang mendapat amanah sebagai Ketua MS. Di sini
kita juga bisa lihat bagaimana legowonya Ustadz Hilmi terhadap Dr Salim.
Apakah benar terdapat 2 faksi dalam PKS,
yaitu Faksi Keadilan dan Faksi Sejahtera?
Tidak ada faksi
seperti itu dalam PKS. Itu hanya penilaian orang. Adanya pergantian
kepengurusan, tidak lantas cut off
program-program kerja yang telah berjalan. Kami akan semakin selektif mengevaluasi
program kerja. Insya Allah, program yang bagus akan dilanjutkan.
Apa yang akan dilakukan PKS atas
kasus-kasus hukum yang dihadapi kader? Mengapa yang terlibat belum mengundurkan
diri?
Kami ikuti proses
hukum yang berlaku. Terkait pengunduran diri kembali kepada masing-masing di
individu. Tentu di PKS ada mekanisme tersendiri atas hal ini. Tidak hanya
penyelesaian dari segi hukum, tetapi juga kesadaran etika dari individu itu
sendiri.
Bagaimana pendapat Bapak atas persiapan
Pilkada serentak sejauh ini?
Secara umum
pendaftaran Pilkada berjalan baik. Masih adanya calon tunggal di 6 wilayah
perlu jalan keluar untuk menyelesaikannya. Di satu sisi revisi UU terlalu jauh
dilakukan, di sisi lain Perppu belum terlalu perlu dikeluarkan, mengingat saat
ini bukan keadaan darurat. PKS pun sedang berupaya agar Pilkada dapat
berlangsung dengan baik. Kami fokus menyiapkan strategi-strategi pemenangan.
Apa pandangan Bapak terhadap refleksi 70
tahun Indonesia Merdeka?
Kita ingat di tahun 90-an Indonesia pernah
menjadi the East Asian Miracle, Macan-nya Asia. Untuk mewujudkan Indonesia yang
lebih baik, semua komponen harus bekerja keras. Kita ini harus bersyukur,
Indonesia dianugerahkan bonus demografi. Di tahun 2045 tepat 100 tahun Indonesia.
Kita lihat apakah Indonesia sudah sesuai ramalan McKinsey, masuk menjadi 5 atau
3 besar dunia.
Apa pandangan Bapak atas kondisi perekonomian saat ini?
Harga kebutuhan pokok semakin naik, ini
tanggung jawab Pemerintah mengendalikan harga. Cari akar permasalahannya,
seperti pihak-pihak yang cari keuntungan atas ketidaklancaran pasokan. Saya
pernah ngobrol dengan tukang bakso, katanya sekarang sudah susah menjual baksonya
karena harga daging semakin mahal.
Post a Comment