Tiga Paskibra yang Menjadi Magnet Upacara Kemerdekaan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://1.bp.blogspot.com/-ae5Zd0xaBnM/WZpm3JqXY0I/AAAAAAAAG14/ZSWKG3kwY8sJaOVKOMqpOXBYUwB2wrrdQCLcBGAs/s1600/paskibra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1151" height="213" src="https://1.bp.blogspot.com/-ae5Zd0xaBnM/WZpm3JqXY0I/AAAAAAAAG14/ZSWKG3kwY8sJaOVKOMqpOXBYUwB2wrrdQCLcBGAs/s320/paskibra.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Seusai berfoto dengan jajaran pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan para veteran yang diundang PKS, tiga pemuda berbaju serba putih tiba-tiba didatangi oleh beberapa orang.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Mas, sebentar ya. Mau minta foto dulu (dengan paskibra). Wawancaranya nanti ya?" kata seorang pria berjas khas PKS. Ia segera ambil posisi di tengah-tengah tiga pemuda berbaju serba putih, yang tak lain adalah pasukan pengibar bendera (paskibra). Mereka berdiri dengan latar belakang bendera merah putih menjulang ke atas gedung DPP PKS, hasil atraksi dari Kepanduan PKS.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Paskibra memang kerap menjadi salah satu pusat perhatian dalam sebuah upacara kemerdekaan. Tak terkecuali di upacara memperingati kemerdekaan yang diadakan di halaman gedung DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017).</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam upacara ini menjadi Pembina Upacara, posisi yang sama tahun lalu ditempati oleh Ketua Majelis Syuro Habib Salim Segaf Al-Jufri. Rangkaian acara yang dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Alquran, pembacaan doa, pengibaran Bendera Merah Putih, pembacaan naskah Proklamasi hingga penyampaian Amanat Presiden PKS, berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh sebagian besar pimpinan PKS.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Acara peringatan detik-detik proklamasi ditutup dengan berbagai atraksi menarik dari Kepanduan PKS. Nampak hadir di acara yang dilaksanakan di halaman depan MD Building ini, jajaran pimpinan PKS, yaitu Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Surahman Hidayat, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Suharna Surapranata, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, para pimpinan DPP, DSP, MPP (Majelis Pertimbangan Pusat) dan perwakilan dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tak lupa, dengan mengajak para veteran RI, pimpinan PKS melakkan potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas 72 tahun Kemerdekaan RI.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Tiga pemuda itu adalah Subhanil Hanif, Langlang Wirabuana dan Muhammad Zulfikar. Subhanil adalah alumnus SMK Daarut Tauhiid Bandung, sekolah di bawah yayasan milik dai kondang KH.Abdullah Gymnastiar. Kini ia kuliah semester awal di Universitas Gunadarma jurusan Teknik Informatika. Sementara Langlang adalah alumnus SMA 20 Jakarta yang kini kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Dan Muhammad Zulfikar memilih jalur berbeda ketika selesai dari sekolah menengah atas.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Oh iya nama saya Zulfikar, temannya Langlang juga," katanya mengklarifikasi. "Bukan Ghufron he-he-he. Selepas lulus sekolah saya fokus membantu orangtua yang bergerak di sektor pertanian," kata pemuda itu. Di dada sebelah kirinya memang terdapat label nama Ghufron. Ia datang dari Bangka Belitung dan tidak membawa Baju Dinas Upacara (BDU). Sebagai teman, Langlang pun gesit mencarikan baju untuk Zul, begitu Zulfikar intim disapa.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Sebagai pasukan pengibar bendera, mereka bertiga memiliki pengalaman yang menarik. Langlang dan Zul pernah mengikuti seleksi nasional saat masih duduk kelas X dan kemudian dikarantina di kawasan Cibubur. menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibra) di Istana Negara pada tahun 2015. Sementara Subhanil yang memiliki kulit lebih terang dari kedua temannya, pernah menjadi paskibra tingkat daerah Jawa Barat.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Langlang, Zul dan Subhanil mengaku merasa terhormat menjadi pasukan pengibar bendera di upacara kemerdekaan yang diadakan oleh PKS. "Apalagi di sini tadi ada tilawahnya saat upacara. Lebih nyaman dengarnya."</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Di tengah-tengah berdiskusi dengan mereka, selalu ada yang permisi untuk minta foto bersama ataupun swafoto melalui ponsel. Dari mulai bapak-bapak kader PKS, Kepanduan PKS hingga ibu-ibu Santika yang berfoto bak foto keluarga lengkap dengan deretan kursi.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Ha-ha-ha," mereka bertiga mendadak tertawa kor ketika ditanya bagaimana menjadi artis sehari-hari karena sibuk diajak foto. Klik!</div>

Tiga Paskibra yang Menjadi Magnet Upacara Kemerdekaan

Seusai berfoto dengan jajaran pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan para veteran yang diundang PKS, tiga pemuda berbaju serba put...

Selengkapnya

Keluarga dan Masyarakat Benteng Pertama untuk Merawat Indonesia

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://3.bp.blogspot.com/-eimCBYKC5Ik/WZpmoArOSmI/AAAAAAAAG10/SCn-m3RTHcog_KOg6D4z7lINP49oSBRYwCLcBGAs/s1600/wirianingih.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1150" height="213" src="https://3.bp.blogspot.com/-eimCBYKC5Ik/WZpmoArOSmI/AAAAAAAAG10/SCn-m3RTHcog_KOg6D4z7lINP49oSBRYwCLcBGAs/s320/wirianingih.jpeg" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Jakarta (16/8) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih menuturkan keluarga dan masyarakat dapat menjadi benteng pertama dalam merawat Indonesia, dengan menjaga generasi muda Indonesia dari pengaruh buruk budaya dan nilai-nilai negatif. Hal ini disampaikan oleh Wirianingsih di Gedung DPP PKS, Pasar Minggu-Jakarta Selatan pada Selasa (15/8/2017) lalu.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Wirianingsih menuturkan, ancaman budaya dan nilai-nilai negatif masih merebak dikalangan anak muda Indonesia. Seperti, fenomena di media sosial yang akhir-akhir ini semakin memberikan kemudahan kepada setiap orang untuk menyulut kebencian dan mengoyak tenun kebangsaan.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Generasi muda kita sekarang mendapatkan banyak penyerangan dari luar dan dari dalam. Mulai dari media sosial yang senantiasa menyulut kerusuhan serta serangan narkoba dan pornografi. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, saya khawatir bangsa ini akan mengalami lost generation. Anak muda kita kehilangan identitas sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius, nilai-nilai moral yang sopan dan guyub," tutur perempuan yang akrab dipanggil Wiwi.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Melihat urgensi tersebut, Wirianingsih menghimbau kepada pemerintah untuk memberikan perhatian yang ekstra terhadap permasalahan ini. Sebelum memberikan dampak negatif yang semakin besar pada kemanjuan Indonesia kedepan.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Menurut Wiwi, pemeritah harus semakin gencar melakukan sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara di lembaga pendidikan. Selain itu, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Keluarga dan Masyarakat, dapat memperkenalkan mengenai jasa para pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan. Dengan seperti itu menurut Wiwi anak-anak akan memiliki rasa tanggung jawab untuk ikut serta dalam merawat Indonesia.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> “Keluarga dapat menjadi gerbang pertama dalam menerapkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak. Sehingga, anak-anak dapat mengerti apa yang boleh mereka lakukan dan tidak boleh dilakukan. Sering-seringlah kita menceritakan dan menghargai jasa pahlawan kepada anak-anak kita. Dengan begitu mereka akan mengerti, apa tujuan para pendiri bangsa ini memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?” lanjut Wiwi.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Oleh karenanya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui program Rumah Keluarga Indonesia (RKI) mengajak kepada seluruh orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak. Serta mengiringi perkembangan mereka dengan nilai-nilai yang benar.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Kami di RKI senantiasa berjuang dan melakukan sosialisasi kepada setiap orang tua dan stake holder untuk peduli terhadap nasib anak bangsa. Mengingatkan orang tua, agar mampu mengajak anak mengisi kemerdekaan dan menjaga NKRI kedepan," terang Wiwi.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Meskipun program RKI telah tersebar di hampir seluruh Indonesia, Wirianingsih tetap mengajak kepada seluruh elemen untuk bahu membahu merawat Indonesia kedepan.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Saya sadar ini bukan pekerjaan yang mudah, oleh karenanya kami mengajak kepada seluruh elemen untuk bahu membahu memikirkan nasib anak-anak bangsa. Karena mereka akan menjadi aset bangsa 20 atau 30 tahun mendatang. Mari, kita jadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," tutup Wiwi.</div>

Keluarga dan Masyarakat Benteng Pertama untuk Merawat Indonesia

Jakarta (16/8) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Wirianingsih menuturkan keluarga dan masyarakat dapat me...

Selengkapnya

Nafas Perjuangan PKS Sejalan dengan Para Pejuang

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://3.bp.blogspot.com/-Y4g_arJFVQw/WZpmZyJd1II/AAAAAAAAG1w/gfNQtX2In7YnB-OYUMEAfujTxi_qjvSsgCLcBGAs/s1600/Veteran3.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1152" height="213" src="https://3.bp.blogspot.com/-Y4g_arJFVQw/WZpmZyJd1II/AAAAAAAAG1w/gfNQtX2In7YnB-OYUMEAfujTxi_qjvSsgCLcBGAs/s320/Veteran3.jpeg" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Jakarta (17/8) - Ketua Ranting Veteran Tanjung Priuk, Amir Hamzah Nasution menuturkan bahwa platform Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejalan dengan nafas perjuangan para pembela kemerdekaan.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Sabagi veteran, saya melihat PKS ini merupakan partai yang baik, tidak terlalu arogan layaknya partai kebanyakan. PKS ini juga memiliki platfrom yang sejalan dengan perjuangan kami, saya mendukung PKS seratus persen," ungkap Nasution.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Selain memberikan pujian kepada PKS, Nasution juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah mengundang perwakilan Veteran dalam Perayaan HUT RI ke-72 pada Rabu (17/8/2017).</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Terima kasih PKS sudah mengundang kami, kami jadi merasa dihargai dan dingatkan kembali atas perjuangan kami tempo dulu," jelas Nasution.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Selain itu, Nasution juga mengingatkan agar perayaan HUT RI ini tidak hanya seremonial semata. Namun, dapat menjadi pemicu semangat untuk kader PKS dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> "Saya merasa bahagia, perjuangan kami lahir dan batin bisa dinikmati oleh anak cucu kami. Kami, titip kepada PKS agar bisa mempertahankan dan menjaga kemerdekaan ini," lanjut Nasution.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Nasution berharap, agar PKS dapat senantiasa berjuang dan menjaga kemerdekaan ini dari hal-hal yang negatif. Karena, baginya perjuangan merawat Indonesia harus tetap dilanjutkan, sekalipun Indonesia telah merdeka.</div>

Nafas Perjuangan PKS Sejalan dengan Para Pejuang

Jakarta (17/8) - Ketua Ranting Veteran Tanjung Priuk, Amir Hamzah Nasution menuturkan bahwa platform Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se...

Selengkapnya

PKS: Konsensus Dasar Berbangsa Sudah Selesai, Saatnya Bergerak

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://1.bp.blogspot.com/-T6I0TSV4YOA/WZpmJI2RZ0I/AAAAAAAAG1s/Bvvb-O-ln3AxjUoJmptD_RghkynhezVUgCLcBGAs/s1600/Pengibaran%252BBendera%252BMerah%252BPutih.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1152" height="213" src="https://1.bp.blogspot.com/-T6I0TSV4YOA/WZpmJI2RZ0I/AAAAAAAAG1s/Bvvb-O-ln3AxjUoJmptD_RghkynhezVUgCLcBGAs/s320/Pengibaran%252BBendera%252BMerah%252BPutih.jpeg" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Jakarta (17/8) - Presiden PKS Sohibul Iman mengingatkan tantangan bagi generasi penerus kemerdekaan yaitu menyumbangkan karya nyata untuk kemajuan bangsa. Menurut Sohibul Iman, bagi PKS konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara sudah selesai dan tak perlu ada diperdebatkan lagi.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> “Saatnya kita bergerak bersama mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea ke-4” lantang Sohibul dari atas panggung upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Pria kelahiran Tasikmalaya 52 tahun lalu ini, kemudian mengingatkan saat ini terjadi perubahan besar di lingkup nasional maupun global. Keempat perubahan itu, menurutnya adalah perubahan lanskap demografi, teknologi, politik dan ekonomi .</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> ”Keempat perubahan lanskap tersebut membutuhkan kesiapan, penyikapan yang tepat tanpa meninggalkan akar agama dan norma ketimuran yang kita pegang teguh,” ujar Sohibul Iman.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Partai Keadilan Sejahtera memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia  di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, di kawasan Pasar Minggu  Kamis (17/8) pagi. Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman menjadi Pembina Upacara, posisi yang sama tahun lalu ditempati oleh Ketua Majelis Syuro Habib Salim Segaf Al-Jufri. Rangkaian acara yang dimulai dengan pembacaan (<em style="box-sizing: border-box;">tilawah</em>) ayat-ayat Qur’an, pembacaan doa, pengibaran Bendera Merah Putih, pembacaan naskah Proklamasi hingga penyampaian Amanat Presiden PKS, berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh sebagian besar pimpinan PKS.</div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> Acara peringatan detik-detik proklamasi ditutup dengan berbagai atraksi menarik dari Kepanduan PKS. Nampak hadir di acara yang dilaksanakan di halaman depan MD Buliding ini, jajaran pimpinan PKS, yaitu Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Surahman Hidayat, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Suharna Surapranata, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, para pimpinan DPP, DSP, MPP (Majelis Pertimbangan Pusat) dan perwakilan dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tak lupa, dengan mengajak para veteran RI, pimpinan PKS melakkan potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas 72 tahun Kemerdekaan RI.</div>

PKS: Konsensus Dasar Berbangsa Sudah Selesai, Saatnya Bergerak

Jakarta (17/8) - Presiden PKS Sohibul Iman mengingatkan tantangan bagi generasi penerus kemerdekaan yaitu menyumbangkan karya nyata unt...

Selengkapnya

Amanat Presiden PKS Dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-72 RI

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://2.bp.blogspot.com/-1GB3svRvkeA/WZpl5076bBI/AAAAAAAAG1o/AehB6YtY8PAtFQVYAWyA_BLOFq_VelSHQCLcBGAs/s1600/amanatPresidenPKS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1152" height="213" src="https://2.bp.blogspot.com/-1GB3svRvkeA/WZpl5076bBI/AAAAAAAAG1o/AehB6YtY8PAtFQVYAWyA_BLOFq_VelSHQCLcBGAs/s320/amanatPresidenPKS.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Saudara-Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala,</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span></div> <ol style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Puji syukur hanya untuk Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan semesta alam, pemilik kekuasaan yang ada di langit dan di bumi, yang memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan yang mencabut kekuasaan dari siapa yang dikendaki-Nya. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Dialah Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, yang telah memberikan anugerah kemerdekaan kepada bangsa Indonesia</span>. </li> </ol> <ol start="2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Setiap generasi punya tantangannya. Setiap zaman punya peran sejarahnya. Tantangan dan peran kita saat ini tentu berbeda dengan para pendiri bangsa ini. Jika para pendiri bangsa ini memperjuangkan kemerdekaan bangsa, maka tugas kita adalah mengisi kemerdekaan ini dengan karya-karya nyata kita. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Jika mereka berdebat untuk bisa bersepakat tentang dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, maka tugas kita adalah merealisasikan apa-apa yang sudah menjadi konsensus bersama.</span> </li> </ol> <ol start="3" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Bagi PKS, perdebatan mengenai konsensus dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara sudah selesai.</span> Saatnya kita bergerak bersama mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana yang telah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 paragraf ke-4.   </li> </ol> <ol start="4" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan dalam <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">AD/ART PKS pasal 5 dan 6</span> sebagai berikut:</li> </ol> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Pasal 5</em></span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">: “</em></span><em style="box-sizing: border-box;">Visi Partai </em><em style="box-sizing: border-box;">adalah </em><em style="box-sizing: border-box;">menjadi </em><em style="box-sizing: border-box;">p</em><em style="box-sizing: border-box;">artai pelopor dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”</em></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Pasal 6</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> : “</span><em style="box-sizing: border-box;">Misi Partai adalah menjadikan Partai sebagai sarana perwujudan masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat yang diridlai  Allah subhanahu wa ta'ala, dalam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.</em><em style="box-sizing: border-box;">”</em><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Saudara-Saudaraku yang dicintai Allah Subhanahu Wata’ala,</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span></div> <ol start="5" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Seorang Filosof Yunani pernah mengatakan <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">bahwa tidak ada yang tetap di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri</span>. Di tengah situasi kondisi dunia yang senantiasa berubah, kita harus mampu merespon perubahan itu secara cermat dan tepat. Begitu juga dalam mengisi kemerdekaan ini, maka kita harus mampu membaca lanskap perubahan apa yang sedang dan akan terjadi pada saat ini dan di masa depan, dan langkah-langkah apa yang perlu kita lakukan? </li> </ol> <ol start="6" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Secara garis besar, ada <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">EMPAT LANSKAP</span> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">PERUBAHAN </span>yang patut mendapatkan perhatian khusus oleh kita semua. Perubahan-perubahan ini yang diperkirakan akan menentukan masa depan Indonesia. </li> </ol> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">PERTAMA, LANSKAP DEMOGRAFI</span></span> </div> <ol start="7" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Perubahan lanskap dari sisi demografi menarik untuk kita perhatikan. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Karena saat ini dan di masa yang akan datang terjadi perubahan struktur demografi dimana proporsi jumlah penduduk kita akan didominasi oleh generasi baru</span> yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Para ahli ini menyebutnya sebegai <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Generasi Y atau Milineals </span>dan <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Generasi Z</span>. </li> </ol> <ol start="8" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Generasi millineal</span> lahir di tahun 1980-an hingga akhir 1990-an dimana mereka tumbuh berkembang menjelang pergantian milinum di awal tahun 2000-an disaat awal-awal teknologi informasi berkembang. Sedangkan <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Generasi Z</span> adalah generasi yang lebih muda dari generasi millenial yang lahir dan tumbuh di era ketika teknologi informasi yang sudah berkembang semakin matang. Saya menyebut kedua generasi ini dengan istilah <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Generasi C </span>karena memiliki <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">tiga karakter-C.</span> </li> </ol> <ol start="9" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Karakter C yang pertama adalah <em style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">Creative</span></em></span>. Mereka adalah generasi yang lebih kreatif dari pada generasi orang tua- orang tuanya yang merupakan <em style="box-sizing: border-box;">Generasi X</em> atau pun <em style="box-sizing: border-box;">baby boomers</em>. Mereka generasi yang sangat suka dengan sesuatu yang baru, tantangan baru, gagasan yang baru, cara pikir dan kerja baru yang <em style="box-sizing: border-box;">out of the box</em>, anti-kemapanan, <em style="box-sizing: border-box;">flexible</em>, ketidakteraturan, kurang loyal, <em style="box-sizing: border-box;">trend setter</em>, independen namun tetap bisa berkarya secara kreatif dalam membuat solusi dari berbagai persoalan yang ada. </li> </ol> <ol start="10" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">C yang kedua adalah <em style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">Connected</span></em></span>. Mereka ini adalah generasi yang saling terhubung satu dengan yang lain. Bukan hanya di dunia nyata, tapi juga dunia digital. Dan bahkan <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">konektivitas mereka di dunia digital jauh lebih kuat di bandingkan di dunia nyata</span>.</li> </ol> <ol start="11" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Generasi ini karena selain terhubung satu sama lain di dunia digitial, mereka mampu menjangkau hubungan dengan sangat luas. Termasuk dengan jaringan internasional dan tokoh-tokoh dunia. Karena sifat mereka yang senantiasa <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">connected</em> </span>maka mereka juga dengan mudah membuat komunitas-komunitas, <em style="box-sizing: border-box;">digital platform</em>, <em style="box-sizing: border-box;">start-up</em>, gerakan sosial, gerakan kewirausahaan bahkan gerakan kerelawanan politik. </li> </ol> <ol start="12" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">C yang ketiga adalah <em style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">Collaborative</span></em></span>. Karena generasi ini merupakan generasi yang sangat kreatif dan saling terhubung satu dengan yang lainnya, maka <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">mereka sangat suka melakukan kolaborasi</span>. Dari hasil kolaborasi inilah mereka kemudian menciptakan karya-karya yang kreatif dan inovatif. Mereka mampu menemukan model bisnis yang menggangu model-model bisnis yang lama (<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">disruptive innovation</em></span>). Mereka pun mampu melakukan kolaborasi lintas sektoral. Bukan hanya sektor swasta dengan swasta, tapi sektor swasta dengan pemerintah, sektor swasta dengan sektor ketiga, dan sektor ketiga dengan sektor pemerintah atau ketiga-tiganya. </li> </ol> <ol start="13" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Indonesia memiliki kesempatan emas dengan berlimpahnya jumlah penduduk usia produktif atau bonus demografi hingga tahun 2030</span>. Ini momentum yang tepat bagi Indonesia untuk mendorong perekonomian nasional naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas. Jangan sia-siakan bonus demografi ini! </li> </ol> <ol start="14" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"></span>Melimpahnya penduduk usia muda dan produktif yang mayoritas merupakan Generasi C ini merupakan anugerah dari Allah Swt. Desain kebijakan harus lebih memprioritaskan generasi baru yang telah bangkit.<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span></li> </ol> <ol start="15" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"></span>Pasca 2030, Indonesia akan mulai memasuki fase <em style="box-sizing: border-box;">maturity</em><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">. Dan pasca 2050, Indonesia akan memasuki fase masyarakat yang semakin menua atau <em style="box-sizing: border-box;">aging society</em></span>sebagaimana di alami negara-negara maju sekarang ini seperti Jepang, Eropa dan negara-negara Skandinavia. Permasalahan masyarakat yang semakin menua akan membawa kompleksitas permasalahan yang semakin sulit teratasi. Oleh karena itu, <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">sebelum bangsa ini menua, maka bentangkan karpet merah bagi generasi muda untuk bisa membawa bangsa ini naik kelas menjadi bangsa yang maju!</span></li> </ol> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">KEDUA, LANSKAP TEKNOLOGI</span></span></div> <ol start="16" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Hal kedua yang paling mencolok adalah perubahan yang sangat pesat di sisi Teknologi. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Terobosan dalam dunia teknologi, terutama dalam teknologi informasi telah mampu mendekonstruksi tatanan-tatanan yang sudah ada selama ini sehingga memunculkan tantangan-tantangan baru.</span> </li> </ol> <ol start="17" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Awalnya perkembangan teknologi mendatangkan manfaat bagi masyarakat namun dalam perkembangan selanjutnya ternyata juga menimbulkan <em style="box-sizing: border-box;">side effect</em>yang sifatnya tidak menentu dan <em style="box-sizing: border-box;">unpredictable</em></span>. Kita menyaksikan sekarang bagaimana petunjuk merakit bom bisa dengan mudah diperoleh di dunia digital. Fenomena tindak kekerasan, kriminal dan terror pun dapat dilakukan secara masif dan terorganisir dengan mudah disebar dan bekerja sangat cepat di dunia digital. </li> </ol> <ol start="18" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Teknologi digital juga menjadi medium berkembangnya ideologi yang merusak nilai-nilai dan budaya kita sebagai bangsa yang beragama.</span> Sebagai contoh, bagaimana propoganda gerakan pro-LGBT yang bersifat global telah mampu melakukan penetrasinya ke berbagai negara dan ini berkembang luar biasa di dunia maya. Ini memberikan tantangan yang tidak mudah untuk generasi muda kita. </li> </ol> <ol start="19" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"></span>Jika melihat lanskap perubahan yang terjadi saat ini, <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">besar kemungkinan kepemimpinan yang lahir nanti adalah kepemimpinan yang <em style="box-sizing: border-box;">up to date</em> dengan perkembangan teknologi.</span> Mereka yang memiliki <em style="box-sizing: border-box;">digital literacy</em> yang mumpuni. Mereka yang mampu memecahkan berbagai permasalahan di masyarakat dengan menggunakan teknologi atau <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">technology based-leadership</em></span>. Oleh karena itu, s<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">iapa yang menguasi teknologi, dia yang akan menguasai kepemimpinan mendatang!</span> </li> </ol> <ol start="20" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Saat ini berkembang konsep <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Smart City</em></span> dimana manajemen tata kota dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital seperti <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">social media</em>, <em style="box-sizing: border-box;">big data</em>, <em style="box-sizing: border-box;">internet of things</em></span> dan <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">digital platform</em></span> yang berbasis <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Mobile Apps</em></span>. Para pimpinan daerah sekarang dituntut untuk lebih responsif dalam menanggapi aspirasi, tuntutan dan keinginan masyarakatnya. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Semakin masyarakat melek teknologi semakin mereka ingin mendapatkan pelayanan publik yang tepat dan cepat.</span> </li> </ol> <ol start="21" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Kedepan pemanfaatan teknologi akan memasuki gelombang revolusi teknologi berikutnya yakni dengan hadirnya <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Artificial Intelligence</span> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">(AI)</span> yang lambat laun akan menggantikan peran manusia di pasar tenaga kerja. Sebuah revolusi teknologi yang tentu akan berdampak luar biasa bagi kehidupan manusia. Kita harus bersiap-siap menghadapinya!</li> </ol> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">KETIGA, LANSKAP POLITIK</span></span></div> <ol start="22" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Perkembangan teknologi yang pesat ini mendorong terjadinya proses demokratisasi dalam artian terjadinya <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">ledakan partisipasi masyarakat</span> dalam kehidupan sosial-politik mereka. Sebelumnya<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">, perubahan sosial politik sebuah bangsa hanya digerakkan oleh para elit saja namun saat ini proses perubahan sosial politik bisa digerakkan oleh masyarakat biasa yang lahir dari gerakan akar rumput</span> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">atau</span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">grassroots movement</em></span>. </li> </ol> <ol start="23" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Ledakan partisipasi masyarakat telah membuka lebar kran rekruitmen kepemimpinan di berbagai level kepemimpinan</span>, baik di daerah maupun nasional, baik di lembaga eksekutif, legistilatif maupun yudikatif. Sehingga menyebabkan kontestasi dalam mengisi posisi pos-pos kepemimpinan juga semakin kompetitif dan terkadang juga berbiaya mahal. </li> </ol> <ol start="24" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"></span>Selain itu, perubahan dari sisi demografi dan teknologi juga telah mengubah gerak politik<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> dari politik pengerahan massa atau <em style="box-sizing: border-box;">Mob Politics</em> </span>yang <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">bersifat <em style="box-sizing: border-box;">top down</em>menjadi politik yang lebih partisipatif atau <em style="box-sizing: border-box;">Participatory Politics</em> yang bersifat <em style="box-sizing: border-box;">bottom up</em>.</span> </li> </ol> <ol start="25" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Ke depan, peran partai politik akan semakin membutuhkan dukungan dari gerakan relawan akar rumput baik yang sifatnya <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">berbasis komunitas</span> atau pun <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">cybervolunteer</em></span>di dunia digital. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Gerakan relawan ini akan sangat mempengaruhi jalannya politik di masa depan</span>. Hubungan antara partai politik, politisi dengan relawan komunitas atau digital akan semakin kuat dan saling menopang satu dengan yang lainnya. </li> </ol> <ol start="26" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;"></em></span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Mob politics dan participatory politics</em> keduanya saling melengkapi</span>. Karena kedisiplinan dalam organisasi politik harus tetap membuka ruang sebesar-besarnya bagi tumbuh kembangnya kretivitas dari bawah. Tentunya tumbuh berkembangnya kreativitas tersebut dalam bingkai kedisiplinan organisasi. Karena k<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">reativitas tanpa kedisiplinan akan menyebabkan situasi serba boleh atau permisif. Dan sebaliknya, kedisiplinan tanpa kreativitas akan menyebabkan kejumudan atau otoriterianisme. <em style="box-sizing: border-box;">Kita harus seimbangkan keduanya!</em></span></li> </ol> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">KEEMPAT, LANSKAP EKONOMI</span></span></div> <ol start="27" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Ekonomi Indonesia hari ini berada dalam persimpangan sejarah: <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">apakah ia akan mampu naik kelas menjadi ekonomi papan atas atau ia akan jatuh pada kondisi ekonomi papan tengah ke bawah</em>? </span>Para ahli telah mengingatkan bahwa Indonesia sangat rentan terjatuh dalam posisi pendapatan menengah-bawah dalam waktu yang lama dan gagal naik kelas menjadi ekonomi papan atas atau <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Middle Income Trap</em> (MIT</span>).  </li> </ol> <ol start="28" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><em style="box-sizing: border-box;"></em>Tanda-tandanya sudah terlihat di depan mata: <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">ketimpangan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang melambat atau stagnan dan daya saing industri yang terus menurun yang ditandai dengan terjadinya <em style="box-sizing: border-box;">deindustrialisasi</em></span>. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;">Ini sudah lampu kuning!</span></em></span><em style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: underline;"> </span></em></li> </ol> <ol start="29" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Sejak tahun 1990, Indonesia sebenarnya sudah masuk kategori negara berpendapatan menengah bawah (<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">lower middle income</em></span>) dengan pendapatan per kapita <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">000 USD</span>. Tidak heran di tahun 1993 Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai salah satu <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">The Asian Miracle Economy</em></span>. Namun setelah 27 tahun hingga pada tahun 2017, pendapatan per kapita Indonesia masih berkisar di angka <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">4.000 USD</span>. </li> </ol> <ol start="30" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Indonesia masih belum beranjak menjadi negara berpendapatan menengah atas (<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">upper middle income</em></span><em style="box-sizing: border-box;">)</em> yang pendapatan per kapitanya harus mencapai <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">250-11.250 USD</span>. Studi empris negara-negara lain menunjukkan bahwa jika sebuah negara berada dalam posisi menengah bawah atau <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">lower middle income</em></span> selama <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">28 tahun</span>, maka negara tersebut akan jatuh dan terjebak dalam <em style="box-sizing: border-box;">Middle Income Trap</em> dalam waktu yang cukup lama. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Dan Indonesia sudah 27 tahun dalam posisi lower middle income</em></span>. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">WASPADA!</span> </li> </ol> <ol start="31" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih banyak ditopang oleh sisi konsumsi dibanding sisi produksi akan menyebabkan pertumbuhan yang tidak berkelanjutan (<em style="box-sizing: border-box;">unsustainable</em>)</span>. Karena ketika daya beli masyarakat terpukul akibat salah kelola kebijakan dari pemerintah atau sebab lainnya, maka pertumbuhan ekonomi ikut terpukul dan melambat. </li> </ol> <ol start="32" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Struktur ekonomi Indonesia harus diperkuat pada sisi produksi dengan mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru</span>. Sebagai negara yang <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">dua per tiga</span>nya merupakan lautan dan dihuni oleh mayoritas penduduk usia produktif, seharusnya Indonesia mampu menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru dari sektor <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Ekonomi Maritim </em></span>dan<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;"> Ekonomi Kreatif</em>.</span> </li> </ol> <ol start="33" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Kebijakan pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">poros maritim dunia</span>perlu dikalibrasi menjadi ide yang lebih praktis dan produktif dibandingkan slogan atau pencitraan belaka. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Industrialisasi di sektor kelautan harus menjadi prioritas dalam menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi dan energi baru</span>. </li> </ol> <ol start="34" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Di saat yang sama, sektor ekonomi kreatif harus menjadi tempat para generasi baru bangsa ini untuk bisa mengoptimalkan potensinya menciptakan karya-karyanya</span>. Negara harus hadir dalam menciptakan iklim kreatifitas tersebut sebagai salah satu sektor yang menopang tumbuhnya ekonomi baru yang menyerap banyak lapangan tenaga kerja baru. Dengan begitu, bonus demografi benar-benar bisa menjadi berkah bukan bencana bagi bangsa Indonesia. </li> </ol> <ol start="35" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;">Terakhir, <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">saya titipkan pesan kepada seluruh anggota keluarga besar PKS agar bisa menjadi sosok yang mampu tampil sebagai pelopor-pelopor kebaikan di setiap sektor kehidupan</span>. Yang menjadi politisi, maka dia harus menjadi politisi yang mempelopori kebaikan di politik. Yang menjadi pengusaha, maka dia menjadi pelopor kebaikan di dunia usaha. Yang menjadi professional, maka dia juga harus menjadi pelopor kebaikan di dunia profesinya. </li> </ol> <ol start="36" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; margin-top: 0px; text-align: justify;"> <li style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"></span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"><em style="box-sizing: border-box;">Sebagaimana Firman Allah Swt, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)”</em></span><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span></li> </ol> <div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181512; font-family: "Open Sans"; font-size: 14px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.</span></div>

Amanat Presiden PKS Dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-72 RI

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,   Saudara-Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala,   Puji syukur hanya untuk...

Selengkapnya